Kabar Politik JK : Kita Jangan Kembali ke Jaman Jahiliyah

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku sangat prihatin dengan kasus kerusuhan yang terjadi di daerah Aceh Singkil. Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa kerusuhan antar warga itu sebenarnya tidak perlu terjadi. JK juga menambahkan bahwa hanya orang-orang yang belum meninggalkan jaman jahiliyah yang menyababkan bentrokan terjadi, sebab mereka masih memiliki rasa saling membenci, menindas sesama serta menganiaya kaumnya.

“Kita kemarin sangat prihatin dengan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Aceh. Sebab ada ketidaksenangan yang tengah terjadi. Sebagai umat yang baik, seharusnya mereka itu bisa salung menjaga, sehingga tindakan seperti itu tidak perlu terjadi. Kasus Tolikara janganlah terulang kembali,” terang JK pada acara di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu 14/10/2015.

Belajar dari peristiwa kerusuhan yang pernah terjadi di Tolikara serta Aceh Singkil, sebaiknya masyarakat lebih menjunjung toleransi serta rasa saling menghormati. Jusuf Kalla juga menghimbau agar setiap masalah yang terjadi di masyarakat bisa diselesaikan dengan cara yang baik.

“Jangalan saling membakar sebagaimana terjadi di Aceh. Selesaikanlah dengan baik, mungkin dengan cara hukum. Sebab hanya itulah yang bisa membesarkan negara. Jangan sampai kita ini kembali ke jaman jahiliyah,itulah yang saat ini kita inginkan. Dalam menyambut tahun baru Hijriah ini, marilah kita peringati dengan banyak berdo’a serta dzikir kebaikan bagi kita semua. Semoga kedepannya bangsa Indonesia bisa besar dengan harmoninya. Karena itu akan menjadi pedoman kita meraih hidup yang lebih baik,” terang JK.

JK pun berharap pada Tahun Baru 1437 Hijriah dapat dimaknai untuk momment evaluasi serta mengkoreksi atas apa yang sudah kita lakukan dalam satu tahun terakhir. Dengan merefleksikan diri, diharapkan akan membawa perubahan yang baik bagi umat Islam khususnya, serta warga Indonesia pada umumnya.

Pada momen tahun baru Islam saat ini, tidak berati kita melakukan hijrah untuk menghindar, namun kita akan berusaha berubah untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Bagaimana tindakan kita yang kurang baik akan kita tinggalkan serta menggantinya dengan hal-hal yang lebih positif, sehingga akan lebih bersemangat, pungkas JK dalam pidatonya di Masjid Istiqlal.