Internasional – Thailand Bersiap Nobatkan Raja Baru

Thailand tengah melakukan persiapan untuk pengangkatan Putra Mahkota, Maha Vajiralongkorn untuk dinobatkan menjadi raja baru di negara tersebut pada 1 Desember nanti. Tanggal tersebut menjadi tepat 50 hari sejak Raja Bhumibol Adulyadej yang menghabiskan waktu hampir tujuh dekade duduk diatas tahta sebelum dia meninggal pada usia 88 tahun.

Kematian raja Thailand tersebut menimbulkan rasa ketidakpastian tentang masa depan negara yang diperdalam ketika pangeran itu meminta agar dirinya diberikan waktu untuk berkabung bersama rakyat sebelum nantinya menggantikan posisi ayahnya.

Negara dengan 67 juta penduduk saat ini dalam keadaan berkabung, yang berjalan hingga satu tahun. Meskipun pewaris tahta bisa menjadi raja setiap saat, penobatan untuk menjadi raja dari kerajaan tidak akan dilaksanakan secara resmi sebelum diadakannya kremasi untuk jasad raja yang akan berlangsung akhir tahun depan.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha awalnya mengatakan bahwa penobatan raja baru tersebut bisa saja dilakukan dalam tujuh hari hingga 15 hari setelah kematian raja, meskipun hingga saat ini tanggal tersebut telah terlewati, di mana Putera Mahkota telah kembali ke Jerman di mana ia menghabiskan sebagian besar waktunya.

“Kami sedang melakukan persiapan. Semuanya sedang dipersiapkan untuk tanggal 1 Desember mendatang. Tapi waktu yang tepat tersebut tergantung pada Putera Mahkota,” kata seorang sumber militer senior yang menolak untuk dipublikasikan namanya kepada Reuters.

BBC telah melaporkan bahwa sumber dari pemerintahan itu juga telah merujuk tanggal 1 Desember, namun media berita The Guardian masih belum bisa untuk mengkonfirmasi tanggal tersebut. Selama periode interim, Prem Tinsulanonda mantan perdana menteri yang saat  ini berusia 96 tahun akan bertindak sebagai bupati, di mana merupakan dewan yang kuat yang bertindak untuk memberitahu raja.

Nigel Gould-Davies, yang merupakan sesama rekan jurnalis yang berbasis di Chatham House, Thailand mengatakan bahwa almarhum raja adalah tokoh yang unik selama perannya menjadi raja dan sangat tidak mudah untuk menggantikan posisinya.

“Dia adalah raja modern di sistem pemerintahan monarki, dengan kepemimpinan contohnya ketika ia berhasil memulihkan lembaga ini dari masa depan yang tidak pasti setelah berakhirnya kekuasaan raja secara mutlak pada tahun 1932,” tulisnya.