Internasional – Jurnalis Amerika Dibebaskan Otoritas Turki

Seorang wartawan asal Amerika Serikat yang telah ditahan di negara Turki selama dua bulan terakhir akhirnya dibebaskan. Ia ditahan setelah mengaku bahwa dirinya telah diculik oleh kelompok militan di Suriah dan akan segera kembali ke negara asalnya.

Lindsey Snell ditangkap di Turki pada tanggal 6 Agustus yang lalu karena telah melanggar zona militer setelah ia berusaha masuk ke negara Turki dari negara Suriah, di mana dirinya melakukan liputan tentang warga sipil yang terkena serangan udara di sebuah pedesaan di dekat wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak di Aleppo dan Idlib.

Pemerintahan Amerika Serikat sendiri enggan untuk mengomentari rincian tentang kasus penangkapan terhadap Snell. Namun sebelun ditahan di Turki pada bulan Agustus yang lalu, Snell menulis sebuah postingan di akun Facebook pribadinya selama waktunya berada di Suriah, dia diculik oleh kelompok militan yang berafiliasi dengen pemberontak, yang kemudian dikenal sebagai al-Nusra, kelompok militan yang beafiliasi dengan al-Qaida di Suriah.

Dia mengatakan bahwa dirinya berhasil melarikan diri dengan bantuan kontaknya di Suriah, dan kemudian berhasil ke wilayah perbatasan dengan Turki, di mana dia akhirnya ditangkap. Al-Nusra adalah nama kelompok militan yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat Fateh al-Sham, yang diklaim telah mengakhiri hubungannya dengan al-Qaida.

Snell adalah seorang koresponden freelance asing, ia sempat dianugerahi penghargaan Edward R. Murrow pada tahun ini untuk videonya tentang Aleppo dan telah dirilis melalui Vocatic dan Vice.

Snell sendiri berasal dari Daytona, Florida, dan tempat basis di mana dia bekerja adalah di Istanbul, namun ia meninggalkan Turki untuk pergi ke Suriah tepat sebelum terjadinya kudeta militer yang gagal pada tanggal 15 Juli yang lalu. Setelah penculikan itu dilaporkan, ia kembali ke Turki di mana tengah terjadi kekerasan pasca kudeta di mana pihak pemerintahan telah banyak memasukkan wartawan Turki ke dalam penjara.

“Kami menyambut pembebasan Lindsey Snell, dia memang seharusnya tidak pernah ditahan,” kata Nina Ogninova, koordinator program komite untuk proyek jurnalistis untuk Eropa dan Asia Tengah.

Dalam perjalanan menggunakan pesawat penerbangan menuju New York, ia mengatakan kepada The Guardian bahwa perhatian utamanya saat ini adalah kepada Suaminya yang berasal dari Afghanistan, Suliman Wardak.