Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Rwanda Mulai Pengiriman Menggunakan Drone

2 min read

Zipline, sebuah perusahaan start-up berbasis di Amerika Serikat di mana didirikan oleh insinyur yang sebelumnya bekerja di Space X milik Google. Lockheed Martin yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya menciptakan sebuah drone.

Drone ini yang rencananya akan digunakan untuk mengirimkan bantuan darah, plasma dan koagulan untuk rumah sakit di wilayah pedesaan di barat Rwanda, yang mampu mengurangi waktu tunggu dari yang awalnya jam ke menit.

Pesawat tanpa awak ini diluncurkan menggunakan sebuah ketapel khusu dan mampu terbang di bawah 152 meter untuk menghindari wilayah udara yang digunakan oleh pesawat berpenumpang. Drone ini memiliki jangkauan jarak operasional mencapai 150 kilometer namun secara teori drone ini mampu terbang hingga hampir dua kali jarak tersebut.

Drone ini didukung oleh daya yang berasal dari baterai nose-mounted dan mampu terbang secara mandiri dengan menggunakan bantuan data dari lokasi GPS. Perangkat ini mampu mengirimkan kembali informasi baik ke pusat kontrol mereka maupun pusat kontrol lalu lintas udara Rwanda menggunakan jaringan seluler.

Untuk memulainya dengan terbang sepanjang waktu dan mencapai kecepatan sekitar 30 km per jam dan mampu mengatasi masalah angin dan hujan ringan. Zipline sendiri akan mendapatkan bayaran yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Rwanda dengan perhitungan setiap pengirimannya.

Perusahaan itu mengatakan bahwa biaya per perjalanan ini kurang lebih sama dengan yang ada pada metode pengiriman melalui jalur darat, dengan menggunakan motor maupun ambulans, namun waktu yang diperoleh lebih cepat dari pengiriman konvensional.

Berbagai macam perusahaan seperti Amazon, DHL, dan Singapore post telah menguji pengiriman barang menggunakan pesawat tanpa awak itu di tempat yang dapat mendarat di kedua tempet perjalanan drone tersebut.

“Hal ini menghindari resiko penerima mendapatkan gangguan saat pengirimannya,” kata Dokter Ravi Vaidyanathan, dari Imperial College London.

“Selama tidak ada prospek pesawat yang jatuh dari langit dan tidak ada bahaya yang ditimbulkan oleh paket yang jatuh menengenai orang-orang, maka ini akan menjadi hal yang positif untuk memulai pengiriman menggunakan drone,” tambahnya.

Drone sendiri telah digunakan untuk tujuan kemanusiaan di tempat lain di Afrika, termasuk dalam proyek yang saat ini dilakukan untuk melakukan pengiriman darah dan sampel tinja di Madagaskar dan merupakan tindakan inisiatif yang dialakukan Palang Merah Internasional untuk memantau kamp pengungsian di Uganda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *