Internasional – Facebook Bisa Dituntut Untuk Postingan Kebencian

Otoritas Jerman sedang meningkatkan kritikan mereka untuk jejaring sosial media raksasa Fabeook.  Pihak yang berwenang mengatakan bahwa  media sosial tersebut tidak berupaya untuk menghentikan postingan penyebar kebencian dan bisa menghadapi denda kecuali mereka menghapus konten ilegal tersebut secara cepat.

Dalam sebuah wawancara, menteri kehakiman Heiko Maas mengatakan bahwa pihaknya tengah memeriksa apakah akan ada kemungkinan untuk membuat situs jejaring sosial tersebut secara hukum dapat bertanggung jawab atas postingan uyang diunggah oleh pengguna layanan mereka.

“Tentu saja pada akhirnya kami juga harus berpikir tentang sanksi yang akan kami berikan, jika langkah-langkah lain gagal untuk bekerja sama. Itu akan menjadi intensif yang kuat untuk bertindak dengan cepat,” kata Maas kepada koran Sueddeutsche Zeitung.

Jerman sendiri telah meihat peningkatan secara tajam dalam positingan di sosial media dalam beberpa tahunt terakhir di tengah debat publik yang semakin memanas selama kedatangan lebih dari satu juta imigran sejak awal tahun 2015 yang lalu.

Dalam upaya merespon terhadap kemungkinan munculnya Nazi Jerman yang telah memberikan hukuman terhadap segala postingan yang berbau rasis, memfitnah, atau menghasut tindakan kekerasan. Namun pihak yang berwenang sendiri merasa kesulitan mengahadapi banjirnya positingan serupa yang bersumber dari anonim di sebuah website milik negara asing.

Facebook, yang berbasis di California mengatakan bahwa mereka mengatasi isu tersebut secara serius dan ratusan kontraktor telah bertugas untuk meninjau setiap postingan di kantor Berlin. Tapi Sueddeutsche Zeitung melaporkan bawah anggota staf di sana mengeluh adanya aturan yang tidak konsisten yang cenderung seperti kerja paksa.

Thomas Opperman, seorang anggota parlemen senior dari Partai Demokrat Sosial Maas, mengatakan kepada harian mingguan Jerman Der Spiegel bahwa situs media sosial dominan seperti Faceboo dapat diminta untuk menghapus postingan ilegal dalam waktu 24 jam atau akan mendapatkan denda sebesar hingga 500.000 euro.

Facebook sendiri juga dipaksa untuk mendistribusikan koreksi yang mencapai jumlah yang sama dari orang dengan jumlah postingan yang asli, Opperman menyarankan bahwa dia telah menyarankan perusahaan media sosial lokal di negara tersebut yang di minta untuk melakukan peninjauan terhadap setiap postingan yang menyebarkan kebencian.