Internasional – Demonstran Turun Ke Jalanan Tolak Trump

Kemenangan tak terduga Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat telah memicu protes di seluruh penjuru Amerika Serikat. Ribuan demonstran berkerumun dan turun ke jalanan dan mengelilingi bangunan miliknya di kota-kota besar di Amerika Serikat.

Para demonstran yang memotres termasuk di New York City, Chicago, San Fransisco, Oakland, Philadelphia dan Seattle muncul setelah kandidat asal Parta Demokrat, Hillaty Clinton kalah dalam electoral college dan pemilihan presiden pada hari Selasa (8/11) malam meskipun sempat menang dalam hal suara kepopuleran.

Sebagai pemilih Amerika Serikat dan para pemimpin internasional mulai datang untuk berdamai dengan para Republikan di Gedung Putih yang dipimpin oleh mantan bintang acara Reality Show. Orang-orang yang turun ke jalanan mengkritik tindakan rasisme, seksisme dan xenophobia yang mereka katakan kepada presiden yang terpilih tersebut diprediksi akan memperkeruh keadaan.

Ketika malam di tengah kota Manhattan, orang-orang yang berkerumun telah memadati Sixth Avenue dan berkerumun mengelilingi gedung Trump Tower dengan membawa tanda-tanda yang bertuliskan “Not My Presiden”, “She got more votes” dan “Hands off my pussy”, yang mereferensikan kasus kontroversial perihal rekaman yang bocor di mana Trump membual bahwa ia bisa mendapatkan wanita melalui ketenarannya. Sejumlah penangkapan terhadap para demonstran sempat dilakukan.

Para pengunjuk rasa yang berbaris di sepanjang jalan di Union Square atau sekitar 35 blok dari pusat kota terus berjalan melewati Trump Tower dengan kemudian berkerumun di depan gedung milik presiden terpilih tersebut.

Orang-orang yang berkerumun tersebut berteriak mengeluarkan kata-kata kasar untuk menghina segala hal apapun tentang Donald Trump di depan gedung yang telah dijaga dan dibarikade oleh sejumlah petugas dari kepolisian New York yang juga telah mengerahkan delapan truk sanitasi dari departemen sanitas yang bermuatan penuh dengan kotoran.

Nina, seorang aktor yang tinggal di Manhatan mengatakan kepada The Guardian bahwa para demonstran tidak yakin dengan janji-janji yang dilontarkan oleh presiden terpilih tersebut tentang Amerika Serikat.

“Saya bingung dengan keputusan tersebut, dia seroang yang mengerikan, orang yang mengerikan yang bukan seorang pemimpin negara Amerika Serikat yang saya tinggali, atau negera Amerika yang saya pikir tempat yang saya tinggal,” kata Nina,yang menolak untuk memberikan nama keluarganya karena untuk alasan profesional.