Internasional – Cina Kenalkan Pesawat Siluman Untuk Pertama Kalinya

Cina telah menampilkan pesawat tempur siluman Chengdu J-20 untuk pertama kalinya di depan publik pada hari Selasa (1/11). Hal itu sendiri dalam rangka pertemuan terbesar negara tersebut dengan para pembuat pesawat dan para pembeli untuk menunjukkan kekuatan militer mereka.

Dua jet J-20 menjadi tampilan utama di acara tersebut, yang membuat terpesona para pejabat dan ratusan penonton serta para eksekutif industri pesawat yang berkumpul di upacara pembukaan acara dengan terbang selama 60 detik di atas langit Zhuhai, menghasilkan suara raungan yang memekakkan telinga yang dibarengi dengan tepuk tangan yang disertai alarm mobil yang berbunui di area parkir acara.

Cina Airshow yang berada di selatan kota Zhuhai ini menawarkan Beijing kesempatan untuk menunjukkan ambisinya di kedirgantaraan sipi dan untuk menggaris bawahi ambisi dalam pertahanan militer mereka. Cina sendiri muncul sebagai kekuatan baru untuk mengambil alih posisi Amerika Serikat sebagai pasar penerbangan top dunia dalam dekade berikutnya.

Para analis mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan sejauh mana pesawat tempur Cina itu untuk disejajarkan dengan jet tempur yang tak terdeteksi radar milik Lockheed Martin, F-22 Raptor yang merupakan pesawat jet tempur udara, yang dikembangkan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat dan J-20 adalah jeet tempur yang bertipe sama, Lockheed Martin sendiri juga telah mempersenjatai Angkatan Udara Amerika Serikat dengan membuat F-35.

Para ahli dunia mengatakan bahwa Cina telah menyempurnakan desain dengan harapan untuk mempersempit kesenjangan militer dengan Washington. Cao Qinfeng, seorang insinyur pesawat yang menonton acara tersebut mengatakan bahwa jet tempur tersebut tampil dengan display yang sangat menakjubkan. Pertunjukan pesawat tempur itu sendiri telah memperlihatkan kekuatan industri penerbangan Cina, dan pejabat dari negara-negara barat telah mengakuinya.

“Pertunjukan ini telah menunjukkan bawah mereka sekarang memiliki kepercayaan diri untuk menampilaknnya secara luas,” kata seorang pejabat industri negara-negara barat yang telah memantau acara yang digelar dua tahun sekali sejak 20 tahun yang lalu.

Presiden Xi Jinping sendiri telah melontarkan pernyataan untuk mendorong Cina menguatkan angkatan bersenjata meraka, mengambil sikap lebih tegas di wilayah negara mereka, khususnya di Cina bagian Selatan dan Cina bagian Timur Laut.