Internasional – Aksi Terror Kembali Terjadi di Prancis

Serangan telah kembali terjadi di Prancis. Kali ini terjadi di Paris saat sebuah truk besar yang bermuatan senjata telah menabrakkan dirinya pada kerumunan orang-orang yang tengah memperingati perayaan Bastile Day bertempat di Kota French Riveria, Nice Paris pada Kamis malam 14/07/2016 waktu setempat.

Karena peristiwa tersebut, setidaknya ada 75 orang yang meninggal dunia serta ada banyak korban yang mengalami luka-luka. Pada peristiwa itu, disebutkan sebagai salah satu tindakan aksi terorisme.

Insiden tersebut bermula ketika truk nampak datang lalu menabrak pada kerumunan orang. Tidak hanya itu saja, dirinya pun juga melakukan penembakan kepada sejumlah pengunjung yang tengah mengikuti perayaan Dastille Day itu.

Sebagaimana yang telah dikutip dari The Guardian pada JUm’at 15/7/2016, saksi mata telah mengungkapkan bahwa pengemudi yang tengah mengendari truk tersebut menuju kepada kerumunan orang serta melakukan aksi mengemudi ‘zig-zag’ pada saat menabrak kerumunan tersebut. Karena itulah, dirinya telah banyak mengakibatkan korban berjatuhan. Pengemudi itu pun akhirnya bisa ditembak mati oleh petugas kepolisian.

Asksi yang telah disebutkan sebagai salah satu aksi terorisme tersebut telah dilakukan sepanjang 2 kilometer. Berdasarkan informasi dari otoritas keamanan Nice telah menyebutkan bahwa di dalam truk tersebut berisikan senjata seperti granat dan senapan.

“Truk tersebu bermuatan sendata, seperti granat dan senapan,” ungkap salah seorang otoritas keamanan di Nice.

Setelah insiden tersebut, kini pihak kepolisian menyuruh warga untuk segera kembali menuju ke rumahnya masih-masing.

Francois Hollande selaku Presiden Prancis pada saat setelah kejadian langsung melakukan perjalanan dari Avignon menuju Paris guna menjadi ketua pada pertemuan keamanan darurat serta pertahanan. Sedangkan Menteru Dalam Negeri Prancis, Bernand Cazeneuve tengah menuju lokasi kerjadi di Nice.

Sejumlah kepala negara pun mengutuk keras atas terjadinya serangan tersebut, salah satunya datang dari Presiden Negeri Paman Sam, Barack Obama. Lalu calon Presiden Amerika Serikat yang berasal dari Partai Republik, akhirnya menunda kegiatannya setelah insiden ini. Donald Trump ingin melihat perkembangkan kondisi dulu, sebab situasi nampaknya masih belum aman untuk dirinya terus melakukan kampanye.