Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Kesehatan – Dibalik Penyakit Asam Lambung

2 min read

Dalam bulan puasa seperti ini, mungkin ada diantara kita yang khawatir terhadap ancaman penyakit asam lambung. Sejumlah orang menduga bahwa asam lambung adalah hal yang jahat. Namun faktanya, anggapan itu tak sepenuhnya benar. Pada sistem pencernaan kita, asam lambung bertugas menangkis invasi sekitar 200 hingga 400 miliar benda asing yang masuk dengan makanan. Maka, asam lambung merupakan penyaring yang membunuh bakteri pada semua struktur pelindung dalam sistem pencernaan tubuh, sesuai yang dikutip dari Mitos dan Fakta Kesehatan 2 & Food Combining di Bulan Ramadan karya Erikar Lebang, pada Sabtu (4/7).

Praktisi food combining itu menerangkan bahwa penyebab orang banyak menyalahkan asam lambung ialah pola makan serta stres. Namun sayangnya, streslah lebih kerap disebut menjadi tersangka utama. Walaupun itu benar adanya, mungkin terbersit di benak Anda bahwa pola makan menjadi hal yang mempunyai peluang lebih besar untuk memicu masalah asam lambung.

Tak hanya tentang kedisiplinan waktu makan saja, melainkan juga apa yang kita makan. Satu dantarnya ialah konsumsi makanan yang memiliki unsur protein hewani serta pati (karbohidrat) bersamaan. Tiap elemen makanan ini membutuhkan enzim berbeda demi dapat diolah tubuh. Karbohidrat harus dicerna dengan enzim amilase (ada pada air liur manusia), sementara protein hewani perlu dicerna dengan enzim pepsin (bekerja saat makanan masuk ke organ pencernaan yang ada dalam perut).

Sementara, 2 enzim tadi tak dapat bekerja sama. Apabila 2 enzim tadi bertemu, maka amilase menjadi tak berguna maka karbohidrat pun belum bisa terurai dengan sempurna, sementara pepsin pun perlu dukungan asam lambung yang lebih banyak agar dapat mencerna protein hewani. Untuk protein hewani termasuk dalam zat makanan yang tidak mudah diantisipasi oleh sistem pencernaan. Maka dari itu, tidak heran jika produksi asam lambung harus naik demi membantu kinerja enzim yang jadi terganggu. Dan hal ini pulalah yang membuat perut Anda terasa melilit.

Hal ini tak jauh berbeda saat kita mengonsumsi kopi serta teh yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Kemudian, disusul pula oleh hormon stres. Maka rasa sakit di perut malah kian menjadi-jadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *