Indonesia Terkini – Naik Semua, Dolar, Elpiji, Beras, BBM, Bahkan Tol

Pada hari ini, memang dolar Amerika Serikat (USD) menguat atas rupiah dan menembus angka Rp 13.000. Dolar AS juga diketahui menjadi yang terbaru alami kenaikan pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dikutip dari Reuters, pada Kamis (5/3/2015), dolar AS kini diperdangkan pada Rp 13.020. lebih jauh, Dolar AS juga berada pada posisi terkuatnya selama 17 tahun belakangan ini. Selain halnya dolar AS, beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia juga seakan menjadi terbiasa terhadap berita kenaikan. Beberapa kenaikan yang sempat mengundang perhatian ialah beras, Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG, hingga besaran tarif tol.

Untuk yang terakhir tadi memang masih belum naik. Tetapi sejak 1 April 2015 nanti, pemerintah segera berlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% terhadap transaksi jalan tol. Yang artinya, besarnya tarif tol segera naik 10%. Sedangkan untuk harga beras, kenaikannya sudah mulai terendus menjelang penghujung Februari 2015. Saat itu, harga beras malah meroket hingga 30% seminggu pada sejumlah wilayah. Jokowi segera bertindak dan lakukan Operasi Pasar (OP) beras. Dan hasilnya pun sudah terlihat, harga beras pasaran sudah berangsur turun.

Sementara dalam hal BBM, kenaikan terjadi pada 1 Maret 2015 pada jenis Premium. Dari luar Jawa-Madura-Bali, besaran harga Premium mengalai kenaikan Rp 6.600/liter ke Rp 6.800/liter. Sedangkan pada Jawa-Madura-Bali, terjadi kenaikan Rp 100/liter dan menjadi Rp 6.900/liter. Lalu LPG, terjadi kenaikan harga Rp 5.000 terhadap LPG tabung 12 kg ke Rp 134.000/tabung. Sementara LPG 3 kg, yang sempat mengalami kelangkaan dan memicu harganya naik, kini ada di kisaran Rp 20.000/tabung.

Ada juga indikator ekonomi lain yang naik, namun ini lebih mengarah pada kabar baik. Adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada beberapa hari yang lalu naik serta mencetak rekor yang tertinggi. IHSG juga sempat merambati 5.500. walau masih terjadi cukup banyak kenaikan, namun bukan berarti tak ada yang turun. Pihak pemerintahan Jokowi pun berhasil menjadikan beberapa indikator ekonomi turun, yang menjadi sebuah yang kabar baik.