IMF Prediksi Perkembangan Ekonomi Dunia Menurun Tahun 2013

Beberapa hari terakhir ini Indonesia gelar pertemuan sejumlah pimpinan negara dalam KTT APEC yang berlangsung Nusa Dua Bali. Tapi bukan itu yang akan kita bicarakan kali ini. Namun tetap berkaitan dengan perkembangan ekonomi dan pembangunan dunia. Yang mengejutkan datang dari IMF yang kita tahu selama ini dari buku pelajaran sekolah merupakan badan bawah dari PBB mengurusi perkembangan ekomoni dan moneter dunia.

IMF memberikan ketentuan baru demi menjaga kesehatan seluaruh negara yang menjadi anggotanya agar perkembangan ekonomi dapat stabil dengan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi secara global. Walau ini tidak menjadi harapan sejumlah negara – negara besar yang adidaya. Tapi kebijakan IMF ini dapat respon positif dari negara – negara yang berkembang dalam beberapa kawasan dunia termasuk Indonesia. IMF targetkan perkembangan ekonomi global sebesar 2,9 persen.

Itu jauh lebih rendah dari tahun 2012 lalu yang sampai 5,4 persen. Tapi IMF optimis jika tahun depan 2014 laju perkembangan ekonomi dunia mampu mencapai 3,4 persen. IMF juga berikan keterangan jika Amerika Serikat masih akan terus berkembang dengan sistem ekonomi mereka usai penguatan suku angka dollar terhadap berbagai nilai tukar mata uang dunia. Tentu ini memberikan tekanan bagi negara ekonomi seperti Uni Eropa.

Sebab IMF perkirakan akan terjadi penurunan pendapatan besar – besaran bagi negara dengan tingkat ekonomi maju. Tapi penurunan itu masih dalam batas aman jika dalam perhitungan global. Dengan perkembangan bawah angka 5 persen tentu ini tidak menjadi harapan besar untuk IMF. Karena akan terjadi lonjakan utang piutang dari beberapa negara yang mulai kehilangan stimulus keuangan mereka. Indonesia sendiri beberapa waktu lalu menanggung beban besar karena terjadi krisis ekonomi.

Walau akhirnya kebijakan pemerintah dan investor mampu menekan luapan efek dari ekonomi global. Tentu kedepan Indonesia harus lebih peka akan memaksimalkan potensi dalam negeri untuk mendulang banyak keuntungan. Selain itu kabarnya penolakan beberapa investor yang menilai nilai tukar usaha harus gunakan rupiah bukan dollar. Sebab hanya Amerika Serikat yang memiliki kewenangan ciptakan dollar. IMF sepekan lagi juga akan umumkan stimulus keuangan untuk menjaga perkembangan ekonomi dunia.