Berita Nasional – PSK Coba Kelabuhi Petugas Dengan Membawa Serta Buku Nikah

Dinas Sosial dari DKI Jakarta telah menggelar razia PSK di sejumlah tempat yang ada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Utara pada Jum’at malam 3/6/2016. Ada cerita yang cukup menarik dari operasi yang telah digelar tersebut. Para Pekerja Seks Komersial telah membawa buku nikah untuk dijadikan alibi.

Ketika sedang dirazia oleh Suku Dinas Sosial Jakut, para petugas berhasil menangkap 40 orang Pekerja Seks Komersial serta Sudinsos Jaksel berhasil menangkap 6 orang PSK. Mifta Hulhuda selaku Kepala Humas Sudinsos DKI Jakarta mengungkapkan bahwa Sudinsos Jaksel hanya berhasil menangkap sedikit PSK dikarenakan operasi tersebut sudah terlebih dulu bocor ketika ada petugas yang berhasil menangkap PSK di daerah Melawai.

“Kenapa hanya sedikit (untuk Jakarta Selatan) karena ketika razia di daerah Melawai sudah ada ‘anjelo’ tukang ojek yang telah mengantar PSK serta mereka juga selalu memiliki mata-mata. Sehingga ketika ada petugas yang berhasil melakukan penangkapan, maka berita pun langsung disebar oleh komunitas mereka,” ungkap Mifta ketika dihubungi pada Minggu 5/6/2016.

Selain di kawasan Melawai, petugas dari Sudinsos yang telah dibantu ikeh pihak kepolisian serta Pol PP juga telah melakukan penyisiran pada kawasan sekitaran Taman Ayodya, Mahakan. Tetapo, petugas nampaknya cukup kesulitan untuk membedakan pasangan yang sedang pacaran dengan PSK yang berada di kawasan tersebut. Hal ini karena banyaknya pasangan yang tengah bermesraan di taman Ayodya, sehingga petugas pun bingung untuk membedakannya.

Juga ada sebuah cara unik yang telah digunakan oleh PSK supaya tak ditangkap oleh petugas, yakni dengan membawa serta buku nikah serta mengaku sebagai pasutri. KejaDIAn itu terjadi ketika petugas gabungan telah melakukan razia di jajaran café yang ada di Jalan Falatehan Blok M. Hal itu cukuplah janggal bagi petugas, karena biasanya pasutri tidak membawa serta buku nikah ketika sedang keluar.

“Saya pun meyakini bahwa buku nikah tersebut pastinya bukan buku nikah yang asli. Sebab ketika DIAmankan oleh petugas, kok bawa buku nikah. Hal ini aneh sekali, sebab biasanya kan buku nikah itu disimpan di rumah, kalau ada sesuatu biasanya yang dibwa merupakan fotocopynya saja. Mana ada pasangan di café membawa buku nikah. Oleh karena saya ragu bahwa buku nikah itu asli, terlebih lagi mereka tidak membawa KTP,” jelas Mifta.

“Bila warga memang mau melapor, silakan bisa dengan melalui meDIA social atau pun call center pada nomor 112,” pungask Mifta.