Berita Nasional – Polisi Syariat Banda Aceh Melakukan Penertiban Waria
2 min read
Polisi Syariat Banda Aceh akan malakukan penertiban kepada para waria yang kerap keluar di tengah malam serta mangkal pada pinggir jalan dan persimpangan sampai dengan dini hari. Evendi A Latif selaku Kepala Seksi Penertiban serta Penegakan Perundang-undangan Polisi Syariat Banda Aceh mengungkapkan bahwa mereka (para waria) akan segera ditertibkan, sebab sudah meresahkan warga.
“Dalam dua pekan ini kita sudah melakukan penertiban kepada waria yang sering berkeliaran di malam hingga pagi pagi hari,” ujar Evendi pada Minggu, 25/10/2015.
Pada penertiban waria dalam dua minggu terakhir, Polisi Syariat Banda Aceh sudah menangkap lima orang waria. Kini mereka masih berada di kantor guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Biasanya mereka mulai keluar pada kisaran pukul 02:00 WIB sampai dengan menjelang subuh. Saat muncul pun mereka kerap berpindah-pindah, terkadang ada di Jalan Tentara Pelajar, Terminal Keudah, Banda Aceh, Peunayong, Simpang Lima serta sejumlah lokasi lainnya.
Penggunaan pakaian waria yang sering beroperasi pada malam hari kerap kali berpakaian selayaknya perempuan pada umumnya. Mereka biasanya mengenakan pakaian yang cukup minim serta kerap memakai rok yang cukup pendek.
“Kalau dilihat secara sekilas pun memang kerap nampak seperti wanita tulen, namun sejatinya mereka merupakan waria,” jelasnya.
“Mereka yang tertangkap, akan kita lepas apabila orang tua mereka datang dan selanjutnya agar memperoleh pembinaan dari orang tua masing-masing,” katanya.
Evendi pun menambahkan bahwa kebanyakan para waria yang ada bukanlah warga asli Banda Aceh. Mereka datang dari luar, kemudian bekerja di Banda Aceh lantas berubah menjadi seorang waria.
“Saat ini bagi mereka yang bekerja pada Salon namun tidak melanggar tidak apa-apa, namun kami menduga bahwa mungkin saja mereka berprofesi ganda. Yakni ketika pagi di salon sedangkan ketika malam datang, mereka mulai berkeliaran,” ungkapnya.
Dalam penertiban waria ini, Polisi Syariah juga menggandeng para pemuda. Seperti yang terjadi di wilayah Peunayong dan sekitarnya. Kerja sama ini terjadi karena masyarakat juga merapa resah dengan sering kemunculan waria di malam hari.
