Berita Nasional – MOS SMA 70 Jakarta, Siasati Bullying
2 min read
Seperti yang marak diketahui sejak zaman dulu, saat memasuki masa orientasi siswa (MOS) akan identik dengan aksi perploncoan yang lebih mengarah pada kekerasan oleh para kaka kelas alias senior. Saat ini, bullying alias plonco tersebut sedang giat diperangi pada sejumlah sekolah. Baik itu bullying yang secara halus maupun bullying yang dilakukan dengan kekerasan. Tidak terkecuali juga bagi SMA 70 Jakarta pada gelar masa orientasi murid barunya, adanya praktek bullying harus dijauhkan.
Pantauan dari wartawan pada SMA 70 Jakarta yang ada pada kawasan Blok M, Jaksel, pada hari Selasa (15/7/2014) sejumlah ratusan orang siswa baru sedang mengisi masa orientasi mereka sembari mendengarkan tentang pengenalan atas lingkungan sekolah baru yang akan mereka tinggali dalam menuntut ilmu. Mereka terlihat masih memakai seragam SMP berwarna biru-biru, para murid baru tersebut disatukan pada sebuah ruangan. Lalu mereka diberikan materi serta selingan hiburan berupa bernyanyi. Atmosfer dan suasana yang tanpa intimidasi oleh senior pun coba dibangun di sana, sejumlah murid baru ini dibuat senyaman mungkin.
Terkait dengan atribut aneh yang biasa meleka pada anak yang diplonco, sama sekali tidak terlihat pada kegiatan tersebut. Hanya, sejumlah murid baru tersebut nampak memakai sebuah nametag yang terbuat dari karton berwarna warni dan digantungkan pada bagian dada mereka. “Panitia dalam orientasi sengaja pun diambil dari jajaran guru demi mencegah aksi bullying oleh para senior,” terang Istiqomah, staff kesiswaan yang dijumpai pada lokasi. Sementara persyaratan dan tugas yang dibebankan pada para peserta orientasi tersebut juga hanyalah sekedar untuk membawakan tanaman, serta buku bekas yang akan mereka sumbangkan.
Menurut keterangan Istiqomah, dari pihak sekolah sengaja membuat langkah pencegahan pada tindakan bully secara memperketat adanya tata tertib utamanya tentang pasal intimidasi. “Apabila ada siswa yang terbukti sengaja melakukan aksi intimidasi, maka siswa itu bisa saja segera dikeluarkan oleh pihak sekolah,” pungkas Istiqomah. Lalu bagaimana halnya dengan sejumlah sekolah yang lain pada masa orientasi mereka? Semoga saja sudah tidak ada lagi bullying yang mana juga sudah sering meminta korban.
