Berita Nasional – KPK Masih Bekerja Keras Mengenai Kasus Korupsi e-KTP
2 min read
Jaksa KPK enggan untuk memberikan ketarangan secara gamblang siapa saja nama yang terkait atas kasus korupsi e-KTP yang telah merugikan negara sebanyak 2,1 Triliun. Akan tetapi saat ini dipastikan ada puluhan anggota Komisi II DPR yang dipastikan menjadi tersangka mengenai kasus ini. Akan tetapi jaksa KPK sendiri juga masih mendengar pengakuan dari mereka.
“Sebaiknya kita melihat dari persidangan yang berlangsung, apakah orang-orang yang terpanggil namanya untuk mengikuti sidang mengakui perbuatannya atau tidak” kata Irine Putrie yang saat ini menjabat sebagai jaksa KPK.
Puluhan orang yang tidak disebutkan namanya tersebut kini tengah terjerat dengan Tindak Pidana Korupsi dan menjalani sidang di Jakarta Pusat Kamis lalu. Bagi Irine sendiri kasus ini sebaiknya segera diselesaikan, karena ini akan merugikan semua pihak mengingat uang yang diterima tidaklah sedikit. Yang terpenting dalam kasus ini menurut Irine adalah pengakuan dari beberapa orang yang telah terdaftar menerima uang tersebut.
“Bagi kita semua adalah pengakuan yang jujur terhadap orang tersebut, bukan pengembalian uang yang telah diterima. Karena mereka adalah orang terhormat yang memang pantas kita hargai” ucap Irine.
Terkait kasus ini, sudah ada setidaknya dua terdakwa yang telah mengaku menerima dana tersebut, yakini dari kementerian Dalam Negeri dan eksekutif. Sidang nantinya akan dilanjutkan pada munggu depan untuk bisa mendengarkan saksi-saksi yang akan di datangkan. Dan di harapkan ini akan bisa menjadi sebuah pembelajaran besar bagi kita semua. Karena bagaimanapun korupsi memang masih menjadi penyakit yang belum bisa disembuhkan di Indonesia.
Irine sendiri juga mengaku kaget dengan adanya anggota DPR yang memiliki nama besar, yang saat ini namanya tengah disebutkan di dalam kasus ini. Dipastikan ini akan bisa menjadi sebuah pembelajaran terbesar bagi kita semua. Mengingat dana yang diterima orang-orang tersebut juga tidak sedikit yakini masing-masing sekitar 250 juta. Pada 07 Febuari 2017 KPK berhasil mengetahui tindak pidana korupsi tersebut, dan saat ini KPK akan terus bekerja keras untuk bisa menangkap ataupun mengetahui tersangka utama yang membagi-bagikan uang negara tersebut.
