Berita Nasional – Hutan Riau Terbakar Lagi

Walaupun diketahui bahwa kejadian ini berhasil menyita perhatian khusus Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, ternyata aksi pembakaran hutan juga lahan pada wilayah Provinsi Riau masih saja terjadi serta kemungkinan dapat menimbulkan kabut asap kembali. Hingga hari Jumat (20/6/2014) yang lalu, total dari titik api yang berhasil ditemukan di Riau berjumlah 12 titik yang tersebar pada beberapa kabupaten atau kota.

Kemunculan dari 12 titik api tersebut berdasarkan temuan dari pengamatan satelit Terra juga Aqua oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat. Dari pencitraan satelit tersebut terpantau sedikitnya ada 27 titik api pada sepanjang pulau Sumatera. Pada jumlah itu, sejumlah 24 titik di antaranya ada di wilayah Riau. Menurut pihak Pusat Data dan Informasi BNPB diwakili oleh Agus Wibowo, sejumlah 12 titik api tersebut ada di sejumlah kabupaten/kota antara lain adalah Rokan Hilir ada 8 titik, di Bengkalis sejumlah 2 titik, di Dumai ada 1 titik serta Rokan Hulu terdapat 1 titik.

“Titik-titik api ini masih bisa terus bertambah, sebab cuaca yang ada di Riau pada saat ini adalah kemarau yang juga cukup panas,” kata Agus. Maka dari itu, lanjut Agus, pihaknya menghimbau kepada segenap masyarakat supaya tak melakukan pembakaran pada saat hendak membuka lahan untuk keperluan perkebunan. Sementara itu dari jumlah 24 titik panas, ada 14 titik yang terdapat pada Rokan Hilir, serta 5 titik ada di Bengkalis, ada 2 titik pada Pelalawan serta pada Indragiri Hulu. Untuk Rokan Hulu serta Dumai, masing-masing ada terpantau sejumlah 1 titik.

Di sisi lain secara terpisah, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK selaku Kabid Humas Polda Riau memberikan himbauan pada masyarakat agar tak membakar lahan. “Melakukan pembakaran hutan akan merusak kesehatan masyarakat juga mencemari lingkungan serta bumi,” tegas Guntur. Sebagai bentuk upaya tindak lanjut, pihak Polda Riau beserta jajarannya pada Polres maupun Polsek akan senantiasa melakukan aksi pencegahan dengan cara melakukan patroli rutin. “Upaya penegakan hukum terus dilakukan demi menimbulkan efek jera,” kata Guntur.