Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Hujan Batu dan Bambu di Kerusuhan Dadap, Polisi Pilih Mundur

2 min read

Aparat gabungan Polisi, TNI serta Satpol PP, memilih untuk mundur dari area lokalisasi Dadap Ceng In, Kel Dadap, Kec Kosambi, Kab Tangerang. Aparat pun balik meminta kepada warga agar mundur agar lokasi kerusuhan tersebut menjadi kondusif. “Sekarang kita mundur agar sama-sama cooling down, warga mundur, polisi mundur juga,” kata Kapolres Tangerang Kota, Kombes Agus Pranata di lokasi Dadap Ceng In, Jl Paris, hari Selasa (10/5/2016). Akhirnya mereka pun sepakat untuk mundur usai bernegosiasi.

Atas ditarik mundurnya petugas, maka pemberian Surat Peringatan 2 (SP2)  pada rumah-rumah warga tak jadi dilakukan pada hari ini. “Untuk hari ini SP 2 dibatalkan, tak jadi dilakukan dihari ini, sebab situasi belum memungkinkan. Jadi akan kita serahkan lagi pada Pemda hingga ada dialog lanjutan,” katanya. Agus menyebut bahwa dalam aksi kerusuhan, ada beberapa warga yang ditangkap. Akan tetapi, demi mencapai kesepakatan mundur tersebut, warga meminta agar ditangkap dibebaskan. “Terkait warga yang sudah diamankan, minta untuk dibebaskan, jadi kita akan bebaskan,” kata Agus.

Ada sejumlah 700-an petugas gabungan yang melakukan pengamanan ketika petugas Pemkab Tangerang hendak memberikan SP 2 pada warga. Sejumlah petugas nampak mengalami luka, diantaranya petugas kepolisian yang segera menerima perawatan petugas medis. Sejumlah kendaraan pribadi serta kendaraan dinas pun mengalami rusak lantaran terkena lemparan batu dan bambu oleh warga.

Perlu diketahui bahwa, relokasi warga kompleks lokalisasi Dadap Ceng In diperuntukkan bagi 387 Kepala Keluarga (KK) di RW 01, 02, dan 03. Selama ini, mereka menduduki tanah milik PT Angkasa Pura II. Kalngan PSK di lokalisasi Ceng In sudah sejak jauh hari lalu meninggalkan lokasi itu saat Pemkab Tangerang menyatakan akan menutup lokasi pelacuran yang diduga dijadikan sebagai sarang narkoba, perdagangan orang serta persebaran HIV/AIDS tersebut. Kini, yang tersisa hanyalah warga yang kebanyakan merupakan nelayan. Mereka tak mau dipindahkan ke rusunawa serta meminta supaya direlokasi ke wilayah pesisir supaya mereka lebih mudah untuk melaut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *