Berita Mancanegara – Badai Salju Dahsyat Batalkan Ribuan Penerbangan AS
2 min read
Kawasan Washington DC, New York serta kota-kota yang tersebar di Pantai Timur Amerika Serikat sedang bersiap untuk menghadapi badai salju dahsyat. Bahkan ribuan penerbangan pada berbagai kota di bagian timur negara itu terpaksa dibatalkan lantaran cuaca buruk. Seperti yang dilansir Reuters pada Jumat (22/1/2016), diperkirakan badai salju ini sanggup memicu timbunan salju hingga 76 Cm pada sejumlah daerah disertai angin 80 Km/H. Setidaknya ada 5 negara bagian pada sebelah timur AS, diantaranya Washington DC, North Carolina, Maryland, Virginia dan Pennsylvania memberlakukan situasi darurat dari hari Kamis (21/1) sore.
Badai salju ini dipicu oleh badai pantai Atlantik yang bergerak ke selatan negara itu lalu bergerak ke utara hingga timur. Peringatan terkait badai salju sudah dirilis di Washington DC hingga Baltimore, dimana badai terparah diprediksi terjadi pada Jumat (22/1) sore. Sementara pada New York City, peringatan tentang badai salju parah diperkirakan terjadi pada Sabtu (23/1) pagi. Pihak Badan Prakiraan Cuaca Nasional (NSW) menyebut bahwa badai salju berpotensi membahayakan manusia. NSW juga memberlakukan situasi darurat pada Washington serta Baltimore sejak Jumat (22/1) sore sampai Minggu (24/1) pagi.
Layanan subway di Washington juga harus dihentikan untuk sementara. Beberapa maskapai juga harus membatalkan jadwal penerbangan pada Jumat (22/1) serta Sabtu (23/1). Berdasar keterangan dari situs penerbangan, FlightAware.com, ada 2.400 penerbangan lebih yang dibatalkan dari bandara Washington serta North Carolina pada Jumat (22/1).
Bahkan American Airlines Group Inc menegaskan pihaknya juga membatalkan semua penerbangan pada bandara Charlotte Douglas International Airport, di North Carolina. Delta Air Lines Inc juga membatalkan 120 penerbangan ke arah tenggara. Mayoritas dari jadwal penerbangan pada Sabtu (23/1) untuk wilayah Washington, New York hingga Philadelphia terpaksa dibatalkan.
Garda Nasional Virgina juga berencana untuk mengirimkan 300 personelnya demi membantu operasi tanggap bencana ini. Kalangan pegawai federal Washington juga sudah diminta untuk pulang lebih awal terkait situasi ini. Sementara supermarket pun dipenuhi warga yang memborong logistik semisal roti, susu serta kebutuhan hidup lain sebelum badai salju mengurung mereka di rumah.
