Berita Lokal – Kecelakaan KRL, Dishub DKI Segera Cabut Trayek Metromini
2 min read
Menhub Ignatius Jonan mendesak kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama supaya mau berperan lebih aktif dalam penertiban perizinan untuk moda angkutan umum dari golongan metromini. Jonan juga mengatakan bahwa pemberian izin trayek metromini tidak menjadi kewenangan pihaknya tetapi adalah milik kantor gubernur. Pernyataan tersebut dilontarkannya saat mengomentari insiden kecelakaan antara kereta api dan metromini tepatnya pada perlintasan Muara Angke hari Minggu (6/12).
“Saya minta pada gubernur supaya lebih berperan dalam menertibkan (izin). Sebab izin meteromini ini tidak ada di saya, tetapi izinnya pada gubernur,” terang Jonan. Jonan mengatakan bahwa permasalahan perlintasan kereta ini memang perlu dipikirkan secara bersama. Ia mengatakan pula bahwa jika lalu lintas yang ada di sekitar ramai, maka salah satu solusi yang ia berikan ialah dengan membangun flyover maupun underpass. “Sebab trafiknya kan banyak sekali,” terang Jonan. Tetapi Jonan tak dapat melegitimasi kalau ada pelintas yang masih saja nekat menerobos perlintasan saat ada kereta lewat. “Kalau tetap menerobos ya itu sudah pasti salah,” tegas dia.
Kepala Dishubtrans DKI, Andri Yansyah mengatakan bahwa ia merasa geram atas kelakuan supir bus yang tidak pernah mau menaati peraturan lalu lintas. “Izin trayeknya pasti kami cabut,” tegas Andri ketika dikonfirmasi, Minggu (6/12). Tabrakan antara KRL dan metromini itu terjadi di hari Minggu (6/12) tepatnya pukul 08.48 pagi. Hingga belasan penumpang metromini dilaporkan tewas. Sedangkan semua penumpang KRL selamat. “Semua penumpang KRL selamat tidak ada yang luka,” terang Eva Chairunnisa, Corporate Communication Manager PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC).
Masih menurut Eva, kereta api bernomor 1528 itu ditabrak metromini pukul 08.48 WIB. Selanjutnya, metromini terseret hingga ke peron dan mengakibatkan selang air brake mengalami pecah. Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian, yang segera meluncur ke TKP mengatakan bahwa metromini tak mengindahkan peringatan dari kereta, menghindari palang, lalu tertabrak kereta. “Total dari korban sampai dengan saat ini ada 18 orang” terang Kombes Pol Musafak, Kabid Dokes Polda Metro Jaya dari RSCM, Jakarta Pusat, hari Minggu (6/12/2015).
