Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Lokal – Ilegal, Jeruk Selundupan Berpotensi Membawa Lalat Buah

2 min read

Tercatat ada 34 kontainer (40 feet) berisikan buah jeruk, pir, serta apel  asal Cina ditahan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) lantaran pemeriksaan dokumen serta fisik tidak sesuai. Selain dari itu, buah-buah itu juga tidak sesuai terhadap persyaratan karantina. “Kami tidak mengetahui cemaran pestisidanya. Selain dari itu, buah ini, utamanya jeruk, sangat berpotensi membawa lalat buah,” terang Kabid Karantina Tumbuhan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Imam Djajadi pada wartawan, hari Jumat (4/3/2016).

Ia mengatakan bahwa lalat buah amat suka jeruk sebagai media. Berdasa pada Permentan no 42 tahun 2012, diketahui bahwa spesies lalat buah asal Cina yaitu bactrocera tsuneonis/japananes orange/cytrus fruit fly, tergolong sebagai organisme pengganggu tumbuhan yang tidak ada di wilayah Indonesia. Perlu kewaspadaan tinggi supaya spesies lalat buah ini tidak masuk ke wilayah Indonesia.

Kewaspadaan ini berkaca kepada pengalaman Jepang yang juga pernah mengalami wabah penyakit lalat ini hingga menyebabkan gagal panen sampai 50 %. “Di Indonesia memang ada lalat buah, tapi yang jenis asal Cina ini tidak ada. Maka dari itu kami harus mewaspadai,” kata Imam. “Kami tidak mengetahui apa saja cemaran pestisidanya. Nah buah-buah ini, khususnya buah jeruk, juga berpotensi ada lalat buah,” kata Imam.

jeruk china

Dari total 609 ton buah dalam 34 kontainer tersebut, komposisinya diantaranya pir (20 %), apel (34 %), dan jeruk (46 %). Jeruk menjadi komposisi terbanyak sebab tujuan utama pihak importir memang buah jeruk. Sementara jenis jeruk yang diimpor ialah ponkam serta murcot. “Pada bagian depan kontainer ditaruh 4-6 kardus buah pir ataupun apel guna menutupi keranjang serta kardus buah jeruk yang ada di belakangnya,” pungkas Imam.

“Ini jeruk Cina, ditutup dengan pir sama apel,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman di saat yang sama. Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya yang ingin diimpor PT DPM ialah buah jeruk. Namun lantaan harga jeruk lebih mahal, importir dari Jakarta inipun mengaburkan dengan cara menuliskan buah pir serta apel pada dokumennya. “Ditutupi menggunakan pir serta apel namun dalam kontainer isinya buah jeruk,” terang Amran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *