Berita Kriminal – Pemalsu Dokumen Pasar Pramuka Digerebek

Jajaran aparat unit 2 dari Subditumum Jatanras Dir Reskrimum Polda Metro Jaya meringkus 23 orang diduga pelaku pembuat akta serta surat palsu. Kesemuanya diamankan pada lokasi Pasar Pramuka, di Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat. “Mereka diamankan di hari Sabtu (21/11) sekira pukul 13.00 WIB di lokasi Pasar Pramuka Pojok. Usai diperiksa, diketahui bahwa 8 orang sudah memenuhi unsur pidana dengan membuat akta otentik palsu. Pelaku mempunyai kios serta jasa pengetikan pada lokasi pasar,” kata AKBP Herry Heryawan Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya pada media dari Polda Metro Jaya, Minggu (22/11/2015).

Ketika membuat akta serta dokumen palsu ini, pelaku mempunyai sejumlah trik. “Pertama, si pemesan boleh datang secara langsung pada pelaku, ataupun bisa melalui perantara. Kemudian pemesan memberi contoh data serta dokumen yang ingin dipalsukan, lalu pas foto. Selanjutnya, pas foto di-scan,” papar Heri. Berdasar data yang sudah diberikan oleh pemesan tadi, pelaku lalu memasukannya menjadi dokumen yang diingini si pemesan. Lalu dipajang pas foto yang sudah diedit dilengkapi stempel serta tanda tangan pejabat yang turut dipalsukan pula. “Stempel serta tandatangan didapat dari hasil scan dokumen asli, lalu dokumen asli itu dicetak memakai printer,” kata Heri.

Kebanyakan dari dokumen yang dipalsukan berupa KTP, Kartu Keluarga, Buku Nikah, Akta Notaris, Akta Kelahiran, Ijazah Sekolah dan dokumen maupun akta otentik yang lain, sesuai datangnya pesanan. “Untuk saat ini kita sedang lakukan pendalaman demi mencari tahu masih adakah pelaku lainnya yang ikut terlibat. Tidak menutup kemungkinan dalam kasus ini bisa terkuak kasus penipuan yang lain,” ujar Heri.

Mulanya polisi menjaring 23 terduga pembuat dokumen palsu. Usai diperiksa, diketahui ada 8 orang yang memenuhi unsur pidana yaitu dengan membuat akta otentik palsu, dimana mereka ini juga mempunyai kios jasa untuk pengetikan. Dalam penggerebekan ini, polisi juga sempat mengamankan beberapa peralatan elektronik semisal komputer, printer, scanner, serta sejumlah dokumen palsu, beberapa blangko kosong untuk akte perkawinan serta akte perceraian.