Tue. Apr 18th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Sotloff, Jurnalis Yang Relakan Hidupnya Pada ISIS Demi Informasi

2 min read

Sosok wartawan dari Amerika Serikat, yakni Steven Sotloff, yang telah dieksekusi kelompok milisi Negara Islam alias ISIS di Irak dikatakan sebagai seorang jurnalis profesional dan telah mengorbankan nyawanya untuk memperoleh informasi bagi publik. ISIS telah merilis sebuah video yang menayangkan aksi pemenggalan terhadap Sotloff lalu mengklaim bahwa tindakan tersebut sebagai balasan terhadap kebijakan dari Presiden AS, Barack Obama dimana telah menggempur sejumlah kantong pemberontak tersebut pada kawasan Irak.

Sotloff sendiri merupakan sandera asal AS yang kedua yang telah dibunuh kelompok tersebut. Diketahui sebelumnya bahwa ISIS sudah membunuh wartawan lain, James Foley. Salah seorang teman dari Sotloff, yang juga pembuat film asal AS, yakni Matthew Van Dyke, menyatakan pada BBC, “Dia merupakan orang yang profesional serta tak ada alasan ini terjadi padanya.” Sotloff telah diculik di lokasi dekat Aleppo, Suriah utara di bulan Agustus 2013. Ia bekerja pada majalah Time, Foreign Policy, serta Christian Science Monitor yang media Mesir, Libya, serta Suriah.

Adalah Nancy Gibbs, yang merupakan Editor Time mengatakan bahwa dia “amat terpukul serta sedih atas laporan kematian dari Steven Sotloff tersebut”. “Ia telah abdikan hidupnya hingga pembaca mendapat akses informasi untuk beberapa tempat yang paling berbahaya dunia,” terang dia. Video eksekusi yang kedua ini sangat signifikan walau hal ini telah diperkirakan serta amat disesali. Hal tersebut menunjukkan serangan udara pihak AS menghentikan pergerakan ISIS pada wilayah Irak utara dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi organisasi tersebut serta merusak rencana perluasan wilayah Kurdistan mereka.

Sebab tak sanggup menyerang balik jet Amerika tersebut, maka ISIS pun merespons dalam media informasi yang mereka ketahui dapat menyebabkan warga Barat ketakutan. Obama memerintahkan pengiriman sejumlah 350 tentara tambahan pada wilayah Baghdad demi melindungi kantor Kedutaan Besar AS pada ibu kota Irak itu. Ia pun juga mengirim sejumlah pejabat tinggi menuju Timur Tengah demi “membangun adanya kemitraan regional lebih kuat” untuk menentang Daulah Islamiyah, dikatakan Gedung Putih Selasa (3/9/2014) dan dilaporkan oleh Associated Press.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *