Berita Internasional – Polisi AS Sebut Remaja Tewas Sebagai Pencuri
2 min read
Insiden penjarahan terjadi pada sejumlah toko di kawasan Ferguson, terletak di pinggiran St. Louis, di negara bagian Missouri, AS. Aksi tersebut terjadi selang beberapa jam saja usai pihak polisi mengatakan bahwa Michael Brown, seorang remaja kulit hitam yang telah tewas ditembak petugas polisi sebagai tersangka aksi pencurian. Sementara tewasnya remaja ini sudah menyulut kerusuhan pada kota itu yang sudah berlangsung hingga beberapa hari terakhir ini. Seperti yang telah dilansir oleh AFP, pada Sabtu (16/8/2014), para warga kembali merasa marah usai mendengar pernyataan dari polisi yang mengatakan bahwa Brown tersangka pencurian. Pihak keluarga remaja yang berumur 18 tahun tersebut menuding bahwa polisi melakukan pembunuhan karakter saat upaya penyelidikan terhadap kematiannya sendiri sedang berlangsung.
Pihak kepolisian Ferguson diketahui mengaitkan Brown terhadap pencurian 1 kotak cerutu yang bernilai US$ 49 pada sebuah toko, tak lama sebelum ia ditembak mati oleh petugas polisi tanggal 9 Agustus yang lalu. Pihak polisi juga merilis rekaman dari CCTV dan menunjukkan seorang lelaki berkulit hitam berpostur tinggi, dan berotot yang memakai kaos oblong celana pendek serta sandal persis yang dipakai Brown sedang menarik baju dari pegawai toko lalu mendorongnya. Massa yang merasa marah pun kemudian menjarah beberapa toko di Sabtu pada dini hari waktu lokal. Hal ini dilakukan usai warga yang menggelar aksi demo secara besar-besaran dari Ferguson hari Jumat, 15 Agustus dan berakhir sampai waktu tengah malam pada waktu lokal.
Menyikapi aksi penjarahan tersebut, petugas polisi pada sejumlah daerah pun terpaksa menembakkan gas air mata serta bom asap. Tetapi pada umumnya, polisi sekedar berjaga serta mengamati keadaan. Pada beberapa lokasi, warga juga bergegas menyerbu toko yang telah dijarah serta membujuk kepada para penjarah agar hentikan aksi brutal mereka. Penjarah kemudian menurut lalu meninggalkan toko itu. Sementara itu, Jay Nixon, Gubernur Missouri menandatangani perintah keadaan darurat serta menyatakan pemberlakuan jam malam pada sebuah konferensi pers di hari Sabtu (16/8/2014) waktu lokal.
