Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Buruh Muslim AS Dipecat Karena Minta Waktu Shalat

2 min read

Buruh Muslim yang mayoritas adalah imigran asal Somalia harus dipecat oleh pabrik pengemasan daging yang ada di Colorado, Amerika Serikat. Ratusan buruh ini diberhentikan lantaran meminta diberi waktu shalat yang memadai. Dari laporan organisasi Dewan Hubungan Islam-Amerika, CAIR, pada Kamis (31/12), manajer pabrik dari perusahaan Cargill Meat Solutions, Fort Morgan memperlakukan 190 buruh dengan diskriminatif. Jaylani Hussein selaku juru bicara CAIR, menjelaskan melalui video Youtube dan dikutip oleh Reuters bahwa buruh menolak adanya pembatasan terbaru untuk mermanfaatkan waktu shalat.

Sebelumnya, para buruh muslim ini diberikan waktu yang cukup guna beribadah. “Mereka merupakan karyawan yang taat dan tak pernah punya masalah sebelumnya. Persoalan ini muncul lantaran adanya kesalahpahaman pada perubahan kebijakan,” papar Hussein. “Mereka berpikir bahwa tidak shalat akan lebih buruk daripada kehilangan pekerjaan. Itu seakan kehilangan rahmat Allah,” ujar Hussein.

Mike Martin selaku juru bicara perusahaan mengatakan mereka memberikan waktu ibadah bagi buruh dengan cara memberikan jam yang tak menganggu jalannya pengepakan daging. Sementara kebijakan baru pihak perusahaan, waktu shalat 10-15 menit dihitung termasuk jam istirahat selama 30 menit dalam sehari. Di jam istirahat inilah, para buruh tak menerima upah. Martin menjelaskan bahwa para buruh meninggalkan pabrik pada pekan lalu sebagai wujud protes mereka. Perusahaan sempat memberi ultimatum selama 3 hari bagi mereka agar segera masuk kerja lagi, kalau tidak, mereka pun dipecat. Akhirnya ke-190 buruh itupun dipecat lantaran tidak kunjung muncul setelah 3 hari.

Direktur eksekutif Komisi HAM Somalia, Omar Jamal mengatakan kalau manajer Cargill tak memahami ibadah umat Islam, utamanya terkait waktu shalat 5 waktu yang dapat berubah tergantung pada sinar matahari itu. Jamal lalu mengatakan bahwa organisasinya sudah menghubungi pihak Cargill agar menegosiasikan tentang pekerjaan para buruh. “Semoga akan diberlakukan kebijakan yang jelas dan dimengerti semua pihak dan dapat mengatasi persoalan ini,” ujar Jamal. Berdasar pada informasi yang terpajang di situs perusahaan, Cargill tercatat mempekerjakan 155 ribu orang asal 68 negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *