Berita Internasional – 200 Awak Malaysia Airlines Mundur

Beberapa waktu lalu, pihak Malaysia Airlines (MAS) menyatakan akibat dari peristiwa menghilangnya MH 370 serta tragedi MH 17 yang telah tertembak, maka sedikitnya 200 awak  kabin pun mengajukan pengunduran diri mereka dalam alasan karena adanya kekhawatiran akan keselamatan mereka. Ditambah lagi dengan yang baru-baru ini diberitakan bahwa satu lagi pesawat mereka yang bernomor penerbangan MH70 Malaysia Airlines yang terpaksa harus berbalik arah menuju Kuala Lumpur usai nyaris 1 jam terbang ke arah Tokyo lantaran masalah tekanan dalam pesawat.

Insiden terakhir ini terjadi di hari Sabtu (23/08/2014) dan sempat dikonfirmasi oleh Azharuddin Abdul Rahman, Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, pada hari Minggu (24/08/2014). Maskapai yang mana saham mayoritasnya dimiliki oleh pemerintah pada tahun ini mempunyai catatan tentang keamanan penerbangan yang memang kurang baik serta jadi sorotan hingga 6 bulan terakhir usai menghilangnya MH370 di 8 Maret serta penembakan jatuh pada MH17 tanggal 17 Juli di atas wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak di timur Ukraina.

Perusahaan dalam bidang penerbangan tersebut menyatakan bahwa hingga sejumlah 186 awak yang mereka pekerjakan telah memilih untuk meninggalkan maskapai pada 7 bulan pertama di tahun ini. “Usai terjadinya insiden MH17 ini, terdapat lonjakan permintaan untuk pengunduran diri dari para awak namun jumlahnya pada saat ini sudah menurun pada level yang bisa diharapkan bisa diterima serta secara rutin,” terangnya pada sebuah pernyataan.

Abdul Malek Sekjen dari Serikat Karyawan sesuai dengan yang dikutip oleh harian Edge Financial terbit pada hari Senin, juga sempat mengatakan akan masalah kekurangan awak yang kemudian memaksa pihak staf harus bekerja sampai 12 jam dalam sehari. Maskapai penerbangan yang seakan sakit di tengah yang kemudian diambil alih pihak Sovereign Wealth Fund Khazanah Nasional yang menjadi bagian dalam upaya perbaikan kondisi perusahaan. Pihak Khazanah pun diharapkan pada minggu ini sanggup mengumumkan sejumlah langkah untuk melakukan restrukturisasi yang termasuk dengan PHK serta rute penerbangan internasional diangap tak menguntungkan.