Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Ekonomi Baru-Gas Elpiji 12 Kg Bom Waktu Pertamina

2 min read

Selama tahun 2009 hingga 2012, PT Pertamina yang menjual gas elpiji 12 Kg dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah notabene di bawah harga pokok atau rugi. Akibat dari hal ini, untuk periode 2011 hingga September 2012, Pertamina harus merugi hingga 7,7 triliun Rupiah. Dalam laporan keuangan, Pertamina menyebut bahwa hal tersebut kerugian kontrak yang memberatkan.

Kondisi tersebut membuat Pertamina harus menaikan harga jual elpiji 12 Kg dari 3.959 Rupiah menjadi 1000 Rupiah per Kg. Meskipun telah menaikan harga elpiji tersebut, Pertamina diperkirakan masih akan menanggung kerugian sebesar 6,5 triliun Rupiah pada tahun ini. Jika terus rugi, hal ini akan menjadi bom waktu untuk Pertamina.

Agus Martowardojo selaku Gubernur Bank Indonesia tidak terburu – buru dan menilai kondisi sebagai ancaman terbesar untuk Pertamina.

“Saya rasa ini terlalu berat. Hal ini adalah kondisi yang masih memerlukan impor dan perlu dijual dengan tidak ada kerugian lagi.”

Agus Marto setuju bahwa harga elpiji mau tidak mau tentu harus disesuaikan. Karena produk ini bukan sebuah komoditas yang mendapatkan subsidi dari pemerinta. Oleh sebab itu, pihak korporasi akan menjadi pihak yang menangani kasus seperti ini.

Akan tetapi, karena Pertamina saat ini sahamnya telah menjadi milik pemerinta, maka dalam setiap keputusan yang dibuat harus di bicarakan dengan pemerintah.

“Apabila korporasi ingin melakukan sebuah penyesuaian harga, tentu kita harus berbicara kepada pemerintah dan melihat kondisi pasar.”

Mantan Menteri Keuangan ini dapat mengerti alasan dari Pertamina yang memutuskan untuk menaikan harga elpiji 12 Kg karena beban utang mereka yang kian membesar. Jika Pertamina tetap rugi, maka mereka harus menjelaskan kepada para warga.

“Kalau nanti perlu dinaikan lagi, mereka harus mengatakannya dengan gamblang kepada masyarakat agar diterima dengan baik.”

Mantan Dirut Bank Mandiri ini melihat besarnya kenaikan yang hanya 1000 Rupiah per Kg, tidak ideal mengingat besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh Pertamina.

“Jika mungkin perlu ada penjelasan kepada masyarakat sehingga mereka akan paham. Kalau tidak dinaikan mungkin hal tersebut lebih baik. Tetapi Pertamina yang terus rugi menyebabkan harus ada penyesuaian harga.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *