Agustinus Worowuli Masih Bertengger di Papan Reklame

Seorang bernama Agustinus Worowuli yang berusia 50 tahun ini diketahui memanjat sebuah papan reklame di daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, yaitu tepatnya di dekat lampu lalu lintas Point Square. Hingga Rabu (9/10/2013)kemarin ia masih bertahan di atas papan billboard, di depan gedung pusat perbelanjaan Point Square tersebut.

Sebelumnya, warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu juga sempat melempar sebungkus plastik dan di dalamnya berisi tiga lembar surat yang berisi permohonannya agar Gubernur DKI Jakarta atau Joko Widodo (Jokowi) bisa datang dan menemuinya untuk membebaskan ketiga orang rekannya yang sekarang sedang menjalani masa penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat. Selain itu agustinus juga meminta agar istrinya tidak diteror.

Ia juga mengibarkan Sang saka merah putih dan juga sehelai kain lebar berwarna putih. Aksi nekatnya tersebut sempat membuat arus lalu lintas Jalan Raya TB simatupang menjadi sedikit terganggu. Ini dikarenakan banyaknya pengendara kendaraan bermotor yang sengaja memperlambat laju kendaraannya demi melirik aksi Agustinus.

Sementara itu, Kapolsek Cilandak Kompol HM Sungkono mnyatakan bahwa keinginan Agustinus tersebut bermacam- macam pun sudah disetujui oleh pihak petugas. Bahkan para petugas pemadam kebakaran,pun juga telah membujuk serta berusaha ikut memanjat papan billboard. Akan tetapi, pria paruh baya berkulit hitam itu masih tidak mau dijemput.

Pihak kepolisian sendiri akan terus mengawasi kegiatan Agustinus di atas papan tersebut dengan mengerahkan dua orang personilnya untuk terus mengawasinya tidak jauh dari tempat kejadian perkara.. Kedua orang petugas itu masing- masing memakai pakaian dinas, dan satunya memakai pakaian preman. Mereka akan langsung mengamankan Agustinus jika ia turun, karena sudah sejak hari Selasa jam 10 kemarin (8/10/2013) Agustinus belum turun sperti yang ditegaskan oleh Sungkono.

Diketahui ternyata Agustinus juga sudah pernah melakukan aksi yang sama pada 31 Januari 2013 silam. Pada saat itu, ia sempat bertahan kurang lebih sekitar 15 jam di atas sebuah tower Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) pada ketinggian 27 meter, tepatnya di kawasan fly over Senayan arah Plaza Semanggi, Jakarta Pusat. Kala itu, aksi nekadnya sebagai wujud rasa kecewanya pada penegakkan hukum di Indonesia. Agustinus meminta supaya ketiga rekannya dari NTT yang menghuni Rutan Salemba atas kasus sengketa lahan di Surabaya bisa segera dibebaskan.