Unik – Di London, SiTertinggi Dan Terpendek Dunia Berjumpa
2 min read
Manusia tertinggi serta terpendek dunia berjumpa pada kali pertama untuk perayaan Hari Rekor Dunia Guinness yang ke-10 dan digelar di London, Inggris, pada hari Kamis (13/11/2014). Kedua sosok pemegang rekor ini bertemu di antara banyak orang hebat dunia yang berupaya guna pecahkan bermacam rekor unik, termasuk diantaranya adalah menggoyangkan kepala, menangkap tombak serta melemparkan pakaian dalam.
Sultan Kosen dari Turki yang mempunyai tinggi badan mencapai 2,51 meter, dan rekannya, Chandra Bahadur Dangi asal Nepal, yang hanya mempunyai tinggi badan sekira 55 sentimeter bertemu. “Saya amat penasaran setinggi apa Bahadur kemudian ketika saya melihat, saya pun baru tersadar dia amat kecil,” kata Kosen (31). Kosen yang mana sehari-hari menjadi seorang petani pun perlu membungkuk sangat dalam ketika hendak menyalami Bahadur Dangi (74) pada Gedung Parlemen London. Walau begitu, Kosen menilai bahwa pertemuan bersama Bahadur Dangi tersebut amat luar biasa walau ia mengakui membungkuk amat dalam hanya untuk sekedar berfoto yang ternyata menjadi amat sulit baginya.
“Saya mempunyai masalah terhadap lutut saya dan apabila saya berdiri terlalu lama, saya merasa amat lelah,” kata Kosen. “Walau dia pendek kemudian saya tinggi, kami berdua mempunyai persamaan, yakni perjuangan sepanjang hidup. Ketika saya menyaksikan matanya, saya sanggup melihat bahwa ia merupakan orang yang baik,” tambah Kosen. Selain halnya mempunyai tubuh yang amat tinggi, Kosen pun mempunyai tangan terbesar dunia yang berukuran 28 sentimeter mulai pergelangan tangan sampai ujung jari tengah.
Di lain sisi, Bahadur Dangi sehari-hari menjadi pembuat tikar serta ikat kepala bagi warga desanya merupakan orang dewasa terpendek sejauh ini pada Rekor Dunia Guinness. “Saya amat senang berjumpa dengan orang tertinggi dunia. Saya sendiri memang sangat penasaran untuk bertemu dia,” kata Bahadur Dangi. “Terima kasih pada Guinness untuk rekor ini dan saya pun dapat berkunjung banyak negara serta bertemu dengan banyak orang. Saya amat bahagia,” lanjut dia. Perusahaan bir Guinness tercatat menerbitkan buku rekor dunia pertama kali tahun 1952 dimana awalnya dipakai demi menyelesaikan sengketa antara kalangan peminum bir. Saat ini buku rekor Guinness terjual sejumlah 132 juta kopi pada 100 negara lebih.
