Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Unik Aneh – Ketika Keluarga Pemulung Ngotot Tak Butuh Bantuan

2 min read

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dibuat heran lantaran sebuah keluarga pemulung dari Kampung Jatijajar RT 9 RW 3, Desa Sukatani, Kec Sukatani, Kab Purwakarta, tak mau menerima bantuan dari pemerintah. Padahal, kondisi hidup mereka terbilang pas-pasan. Penyebabnya adalah “Saya ini tidak mau berhutang budi,” kata Irma saat di rumah dinas Bupati Purwakarta, hari ini, Selasa (1/3/2016).

Irma bertandang ke rumah dinas bupati didampingi suaminya, Herman (40), serta 2 anaknya. Keluarga itu juga didampingi oleh Kades Sukatani, Asep Sumpena. Mereka datang untuk mengklarifikasi kabar anak keenam dari keluarga yang bermata pencaharian sebagai pemulung tersebut meninggal lantaran gizi buruk. Juga meluruskan kabar bahwa pemerintah desa tidak memberikan bantuan. Asep menjelaskan bahwa jajarannya selalu menyodorkan bantuan, namun selalu ditolak. Tak hanya asupan bayi, bidan dan puskesmas pun ingin membantu. “Mereka memang tak mau dibantu,” ujar Asep pada bupati Dedi.

Awalnya, bupati Dedi curiga bahwa jajarannya tak ada yang berikan bantuan, nyatanya malah penerimalah yang menolak bantuan. “Saya mulanya mau marahi Kades dan Camat sebab melakukan penelantaran. Tetapi kalau yang terjadi seperti ini, pemerintah bisa apalagi,” kata Dedi sambil menepuk jidat. Selama ini, Dedi diketahui sering menerimakan bantuan secara langsung pada warga yang didera kesusahan.

Untuk keluarga Herman, Dedi pun mencoba menawarkan bantuan kembali. Kali ini, ada duit Rp 25 juta buat perbaikan rumah. Dan hanya ada 1 syarat, yaitu keluarga Herman bersedia ikut program Keluarga Berencana. “KB hak individu, anak urusan Allah saja,” jawab Irma pelan mengisyaratkan penolakannya yang halus untuk tawaran bupati Dedi itu. Kedua kalinya, Dedi pun tepuk jidat. “Baru kali ini sejarahnya warga yang menolak bantuan,” kata bupati Dedi.

Diberitakan sebelumnya, Dedi mengetahui ada kabar anak keluarga pemulung meninggal dalam usia 4 bulan lantaran gizi buruk. Ia sangat prihatin mengetahui bayi sudah diajak memulung oleh ibunya sejak usia 3 hari. “Kita akan meminta KPAI agar memberikan edukasi supaya keluarga tersebut tidak lagi lakukan pembiaran kepada anaknya. Tetapi kalau memang sudah tak mempan, mau bagaimana lagi,” kata Dedi usai pertemuan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *