Teknologi – Google Permalukan Microsoft, Kelemahan Windows Dibongkar

Perseteruan antara Google dengan Microsoft terus berlanjut, kali ini Microsoft yang dipermalukan. Perusahaan jasa mesin pencari tersebut mempublikasikan beberapa kelemahan di Windows ketika Microsoft sedang berupaya untuk memperbaikinya. Pihak Google membeberkan kelemahan tersebut di 11 Januari kemarin, tepat 90 hari usai mereka melaporkannya pada Microsoft. Bug itu diketahui memungkinkan adanya peningkatan akses dari pengguna untuk menjadi administrator. Sebab terdapat aksi yang rentan untuk dimodifikasi ketika proses login sedang berlangsung, utamanya pada Windows 8.1. Ini juga bukan menjadi publikasi pertama yang dilakukan Google pada rivalnya. Di 30 Desember yang lalu Google juga menemukan adanya kelemahan pada Windows 8.1 serta melaporkannya pad apihak Microsoft di September tahun lalu.

Microsoft pun mengecam keras aksi Google tersebut. Mereka menyatakan bahwa perusahaan milik Larry Page serta Sergey Brin tersebut tak bertanggung jawab. Sebab Microsoft sendiri sudah berjanji guna memperbaiki kelemahan tersebut hingga 13 Januari 2014, serta meminta kepada Google agar tak mempublikasikan hingga hari yang telah ditentukan itu. “Secara khusus, pihak kami meminta kepada Google agar mau bekerja sama untuk melindungi konsumen dan menahan publikasi hingga 13 Januari. Pada waktu itu, kami akan membagikan versi perbaikan,” kata Chris Betz, Direktur Senior Microsoft demi komputasi terpercaya, seperti yang dilansir oleh The Register, pada Selasa 13 Januari 2015.

Microsoft mengatakan bahwa Google seakan sengaja membeberkan isu itu demi mengganggu Microsoft. Sebab menurut pernyataan Betz, bukan suatu kebijakan baik untuk para peneliti keamanan pada sebuah perusahaan teknologi guna mencari kelemahan produk milik kompetitor. Pihak Google pun mengatakan bahwa pengungkapan isu tersebut ke publik telah sesuai terhadap aturan dalam rezim keamanan di Project Zero yang berlaku. Dimana pada aturan itu, pihak vendor harus melakukan perbaikan dalam 90 hari bila terdapat laporan sehubungan dengan lubang keamanan. Google juga mengaku bahwa Microsoft sudah diberitahu sebelumnya terkait kelemahan tersebut mulai 13 Oktober 2014. Kedua perusahaan raksasa ini seakan terus bersaing guna mendapat kepercayaan konsumen.