Seputar Indonesia – Tunjangan kesehatan PNS berlawanan dengan BKKBN
2 min read
Motto yang akrab kita dengar yaitu “dua anak cukup” yang disuarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agaknya menjadi tidak berlaku untuk kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini dikarenakan pada tahun2014, pemerintah melalui institusinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berniat untuk menambah jumlah tunjangan kesehatan PNS untuk tiga anak.
Ketua BKKBN Fasli Jalal menyatakan bahwa tunjangan kesehatan untuk PNS itu merupakan sebuah bentuk insentif untuk mereka agar menjadi lebih peka. Karena apabila mempunyai anak yang berjumlah lebih dari tiga, maka tunjangan kesehatan untuk mereka tidak lagi akan ditanggung oleh negara. “Kita memang belum sepenuhnya mendukung hal itu, namun sebenarnya kita menginginkan cukup dua anak saja. Pihak BKKBN tidak ada masalah,” ujarnya saat ditemui di Jakarta pada hari Minggu (20/10/2013).
Menurut Fasli, paling tidak dengan adanya pembatasan jumlah tiga anak untuk kalangan PNS, yang mana dalam hal ini akan mendapatkan pelayanan tunjangan kesehatan, hal ini juga akan akan menjadi bahan pertimbangan. Karena jika sudah mendapatkan tunjangan penuh, maka mereka harus mampu menjaga jumlah anak. “Tentu saja, karena paling tidak dengan diberlakukannya pembatasan yang dibuat tersebut walaupun terbatas hanya untuk PNS, hal ini sudah sangat mendukung pada program kita,” kata dia.
Motto yang diserukan oleh BKKBN dalam upayanya demi menekan jumlah ledakan penduduk, menawarkan bahwa dua anak sudah cukup. Hal tersebut diatur berdasarkan pada regulasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diberikan oleh pemerintah kelak. Dia juga menyatakan bahwa para PNS diharapkan agar lebih memanfaatkan fitur asuransi yang telah diberikan. Lanjut Fasli, secara moral serta didukung dengan adanya kebijakan internal seperti pada TNI dan Polri, aturan tersebut dengan ketat akan dilaksanakan.
Akan tetapi, khusus untuk kalangan PNS masih disesuaikan terkait jumlah yang tergolong ideal yaitu sejumlah tiga anak.”Kita sama sekali tidak memaksakan, tentunya adalah kita mensyukuri karena ada pengamanan dan pengawasan dari pihak pemerintah mengenai siapa dan berapa yang harus ditanggung dan pembatasannya,” pungkasnya.
