Regional Terhangat – Ratusan Dusun di DIY Terancam Krisis Air Bersih Saat Puncak Kemarau
2 min read
Masuk ke klimaks musim kemarau pada pertengahan tahun 2015 ini, sejumlah 384 dusun yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadapi ancaman krisis air bersih. Dengan jumlah itu, Kab. Gunungkidul menjadi area yang paling luas terdampak krisis air bersih. Data tersebut dibuat menggunakan hasil survei selama seminggu belakangan oleh TRC (Tim Reaksi Cepat) dengan BNPB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DIY. Survei tersebut digelar pada 5 kabupaten serta kota.
“Kab. Gunungkidul adalah daerah dengan dampak kekeringan terbanyak,” kata Pristiawan Buntoro selaku Komandan TRC BPBD DIY, dari kantornya di Jl Kenari, Yogyakarta, hari Kamis (9/7/2015). Dari assesment pihak TRC BPBD DIY, lanjut Pristiawan, ada 121 dusun tersebar pada 43 desa dalam 14 kecamatan dipastikan dapat terjadi krisis air bersih pada musim kemarau ini. Pada Gunungkidul ada 3 kecamatan yaitu Saptosari, Purwosari serta Tanjungsari malah telah terjadi krisis air bersih semenjak awal Juni yang lalu.
Selain halnya di Gunungkidul, Kab. Kulonprogo tercatat juga masuk dalam kawasan rawan krisis air bersih. Sementara kabupaten yang lain yaitu Sleman serta Bantul diantaranya pada kawasan Kec. Dlingo serta Imogiri. “Kalau Sleman itu yang rawan krisis air bersih ada di kecamatan Prambanan semisal pada sejumlah dusun di Gayamharjo Bokoharjo. Lalu pada lereng Merapi semisal di Kec. Cangkringan,” ujar Pristiawan yang didampingi Gatot Saptadi selaku Kepala BPBD DIY.
Demi mengatasi masalah ini, tim TRC DIY pun terus mengadakan assesment serta pendataan. Jumlah dari dusun yang memiliki ancaman krisis air bersih dapat dipastikan terus bertambah apabila prediksi dari pihak BMKG, bahwa wilayah Indonesia khususnya pulau Jawa sebelah selatan mengalami kemarau panjang terbukti benar adanya.
“Untuk saat ini kami juga sudah mendirikan Posko Siaga Kekeringan demi mendapat data valid terkait wilayah terancam krisis air bersih. Posko-posko ini nantinya juga dapat digunakan sebagai rujukan untuk lembaga berwenang hubungannya dengan penanganan krisis air bersih dalam musim kemarau tahun 2015 ini,” pungkasnya.
