Regional – Fenomena Tanah Bergerak, Paksa Warga Bogor Selamatkan Diri

Fenomena tanah bergerak terjadi pada Desa Malasari, Kec Nanggung, Kab Bogor pada Jumat (5/6/2016) petang kemarin. Sejumlah 25 kepala keluarga atau setara dengan 95 jiwa terpaksa mengungsi ke wilayah lebih aman demi menghindari pergerakan tanah. “Warga mengungsi ke rumah saudara mereka pada kampung tetangga,” ujar Kades Malasari Suhendar ketika dihubungi, Sabtu (7/5/2016).

Kejadian ini menyebabkan setidaknya 24 rumah dan 1 bangunan musala rusak. Dinding serta lantai rumah mengalami retak dan ambles berkedalaman 10-15 cm. Peristiwa tersebut mulai dirasakan oleh warga yang juga memicu tanah pad aKampung Sikantor, RT 004/005 alami retakan hingga 1.200 meter dan kedalaman 2,5 cm sampai 5 cm, dengan ukuran lebar dari 1,5 cm hingga 2,5 cm. “Bencana dikhawatirkan terus meluas sebab melihat curah hujan pada wilayah kami yang cukup tinggi,” ujar Suhendar.

Sehubungan dengan adanya tanah bergerak ini, warga pun melaporkannya pada aparat pemerintah setempat serta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Bogor. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat bencana ini. akan tetapi, warga merasa khawatir bahwa retakan tanah ini akan terus melebar hingga menyebabkan rumah mereka ambruk dan menimbulkan korban jiwa.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Bogor, Budi Aksomo menyatakan bahwa pergerakan tanah menjadikan rumah terancam roboh. “Ada puluhan rumah yang mengalami kerusakan tingkat sedang,” ujar Budi. Demi menghindari korban jiwa, warga pun mengungsi dari lokasi-lokasi yang terjadi retakan. Lantaran tak menutup kemungkinan bahwa pergerakan tanah akan tetap terjadi. “Dikhawatirkan bangunan rumah yang tiba-tiba roboh. Maka antisipasinya untuk sementara waktu adalah mengosongkan tempat tinggal,” kata Budi.

 Selain itu, Budi juga mengatakan bahwa tim BPBD Kab Bogor sudah memeriksa lokasi serta kejadian pergerakan tanah ini. hasil pemeriksaan akan dilaporkan pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral guna diteliti lebih jauh. “Nantinya dinas yang mengecek kultur tanah serta geologinya ini seperti apa. Apakah kawasan ini memiliki potensi pergerakan tanah yang tinggi ataukah tidak,” tutup Budi.