Politik Terbaru – Lobi Australia Tak Mempan, Eksekusi Bali Nine Lanjut

Diberitakan bahwa Presiden Joko Widodo tak akan pernah menggubris adanya permohoan dari Pemerintah Australia supaya kedua warga negaranya tidak dihukum mati. Menurut rencananya, 2 anggota dari Bali Nine yang sekaligus warga Australia tetap akan dieksekusi. Bali Nine adalah sebutan sembilan warga Australia penyelundup narkoba di Bali. “Masalah sehubungan dengan narkoba, Presiden telah menegaskan bahwa semua grasi terkait narkoba ditolak,” terang Tedjo Edy Purdiyatno, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM dari Kompleks Istana Kepresidenan, di Jakarta, pada Senin 19 Januari 2015.

Tedjo mengatakan, setiap kepala negara yang mana warganya segera dieksekusi sudah berupaya untuk melobi Jokowi supaya hukuman mati tersebut tak dilaksanakan. Namun Jokowi telah berkomitmen akan kukuh menghukum mati semua terpidana narkoba. “Seluruh kasus yang telah incracht hukum mati sebab kasus narkoba, grasi ditolak Presiden. Ini adalah pernyataan Presiden. Maka tak akan ada tebang pilih,” terangnya.

Sejumlah kepala negara yang telah melobi Jokowi antara lain, PM Belanda Mark Rutte. Ia sempat menelepon Jokowi dan meminta supaya warganya tak dieksekusi. “Namun Jokowi menyatakan bahwa ini adalah putusan negara, maka negara yang para WN-nya tersangkut hukum serta dieksekusi mati juga harus menghargai serta menghormati hukum berlaku pada Indonesia,” jawabnya.

Sementara itu eksekusi mati terhadap anggota Bali Nine kini tengah dipersiapkan. “Ini sedang dicek untuk kelengkapan permasalahan kelengkapan hukumnya dan ain sebagainya. Jika sudah, nanti segera dilaksanakan,” ujarnya. Jokowi, sambung Tedjo, tidak khawatir hal tersebut dapat memperburuk hubungan bilateral. Karena, ada banyak pula WNI yang telah dieksekusi mati pada negara yang lain. “Tidak (terganggu hubungan bilateral) sama halnya dengan kita. Ada anggota kita yang dihukum mati Malaysia, juga sudah diberi bantuan hukum lalu dilaksanakan, namun kita tidak apa-apa terhadap Malaysia,” ujarnya.

Maka dari itu, pihak pemerintah Indonesia pun mempersilakan protes Australia. “Tetapi kan hukum kita juga harus dihormati serta kita tegakkan pula dengan benar. Jika tidak kita tegakkan mulai dari sekarang juga, kita akan senantiasa dipermainkan negara lain,” tegasnya.