Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Penelitian – Kedelai Menjanjikan Sebagai Antibiotik Baru

2 min read

Sebuah penelitian terbaru yang dilaksanakn University of Guelph menyebut bahwa kedelai mempunyai prospek yang menjanjikan sebagai bahan alami pemusnah bakteri. Penelitian yang dirilis dalam Journal Biochemistry and Biophysics tersebut menyebut bahwa kandungan isoflavon dalam kedelai dapat memungkinkan perlambatan terhadap pertumbuhan mikroba patogen yang bisa memicu penyakit.

Seperti yang diketahui selama ini bahwa kedelai banyak dikonsumsi dalam berbagai macam makanan, dari dimakan utuh, ataupun yang sudah olahan semisal menjadi tahu maupun tempe. Bahkan kreasi olahan terbaru dari kedelai bisa berupa es krim, kue, sampai dengan minuman seperti halnya susu kedelai. Jenis kacang-kacangan ini pun sudha menjadi andalan bagi kaum vegetarian demi mendapatkan protein dalam memenuhi kebutuhan asupan tubuh.

Yang lebih populer lagi, kedelai juga dikenal sebagai salah satu bahan nabati yang mempunyai kadar protein tinggi. Akan tetapi protein dalam kedelai masih dalam bentuk peptida yang nyatanya tak hanya berguna dalam memperbaiki jaringan yang rusak dalam tubuh, namun juga memiliki kemampuan dalam mengurangi kontaminasi yang jauh lebih efektif ketimbang bahan kimia sintetik.

“Penggunaan antimikroba kimia berat sudah menyebabkan sejumlah strain bakteri menjadi amat resisten (kebal) serta menjadikan penggunaan antimikroba tak efektif lagi,” terang Suresh Neethirajan selaku Direktur Laboratorium BioNano University of Guelph. Peptida adalah bagian dalam protein yang bertindak selaku hormon, pembuat hormon, dan neurotransmitter. Sementara isofalvon bertindak selaku hormon serta mengendalikan sebagian besar aktivitas dalam tingkatan sel.

Neethirajan bersama timnya mendapati bahwa peptida maupun protein kedelai dan kandungan isoflavon di dalamnya daoat menghambat pertumbuhan sejumlah bakteri semisal Listeria serta Pseudomonas. “Hal yang menjadi sangat menarik dalam penelitian ini yaitu bisa menunjukkan harapan untuk mengatasi masalah antibiotik yang dapat membunuh bakteri tak pandang bulu, entah itu patogen (merugikan) ataupun probiotik (bermanfaat)” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa kekhawatiran banyak orang tentang dampak negatif jangka panjang atas penggunaan antibiotik sintetik bisa terjawab dengan upaya pengembangan antibiotik kedelai tersebut. Maka dari itu, ia pun mengatakan bahwa kalangan peneliti harus melakukan uji lanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *