Nasional Terkini – Konjen Australia Manfaatkan 4 Jam Bertemu Duo Bali Nine
2 min read
Diberitakan bahwa Konsul Jenderal Australia bagi Indonesia, Majel Hind dengan didampingi oleh kuasa hukum dari terpidana mati duo Bali Nine, yaitu Julian McMahon mendatangi Lapas Besi, Nusakambangan. Setelah berjumpa bersama terpidana mati Andrew Chan serta Myuran Sukumaran, Majel serta Julian pun kembali diam. Pantauan wartawan pada Dermaga Wijaya Pura, Tambakreja, Cilacap, pada Sabtu (7/3/2015), rombongan dari Majel serta Julian keluar dermaga pada pukul 12.15 WIB. Mereka tercatat 4 jam berada di Nusakambangan demi bertemu Andrew serta Myuran.
Majel yang memakai kemeja hitam berlengan panjang sementara Julian yang mengenakan kemeja biru berlengan panjang masih tak mau berkomentar walau mereka disodori beberapa pertanyaan. Mereka segera masuk dalam mobil. Satu dari pria dengan wajah asing yang tidak diketahui namanya memang ada yang mengeluarkan kata-kata dengan bahasa Indonesia ketika ditanya terkait pelaksanaan eksekusi mati kepada Andrew dan Myuran. Ia adalah pria yang semenjak kemarin nampak mendampingi sang Konjen, Majel Hind saat berkunjung ke Nusakambangan.
“Sampai jumpa dan terima kasih,” kata pria tinggi dengan kepala plontos tersebut sebelum sempat masuk dalam mobil. Kemudian, rombongan yang memakai 3 mobil itu tancap gas dan tinggalkan kawasan dermaga. Kejaksaan Agung segera lakukan eksekusi mati di tahap 2 waktu dekat ini pada Pulau Nusakambangan, Cilacap. Kejaksaan juga sudah mengonfirmasi terkait pelaksanaan eksekusi mati yang belum jadi dilaksanakan pada akhir pekan.
Dari jumlah 10 terpidana mati dengan kasus narkotika yang termasuk dalam daftar eksekusi di tahap 2, hanya Mary Jane Fiesta Veloso, seorang terpidana mati asal Filipina, yang masih belum dipindahkan menuju Nusakambangan. Sedangkan seluruh terpidana mati yang lain sudah ada di lapas Nusakambangan. Diantara terpidana mati yang telah berada di Nusakambangan, yaitu grup Bali Nine asal Australia Andrew Chan serta Myuran Sukumaran, dan juga terpidana mati asal Spanyol, Raheem Agbaja Salami. Semuanya ditempatkan pada Lapas Besi. Ada juga terpidana mati asal Perancis, Serge Areski Atlaoui, warga Brasil Rodrigo Gularte, serta warga Indonesia Zainal Abidin. Mereka mendekam dalam Lapas Pasir Putih. Sementara sisanya warga Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise atau Mustofa, warga Ghana Martin Anderson atau Belo, erta warga Nigeria Okwudili Oyatanze ditempatkan pada Lapas Batu.
