Nasional Terkini – Dari Serpihannya, AirAsia Alami Rusak Parah
2 min read
Keadaan ombak pada daerah evakuasi AirAsia QZ8501 tak kunjung bersahabat. Tingginya gelombang untuk hari ini dilaporkan mencapai 3 sampai 4 meter. Berdasar peta gelombang untuk wilayah perairan Indonesia milik BMKG yang dijadikan acuan Basarnas mrlakukan proses evakuasi QZ8501 hari ini, nampak warna merah darah pada wilayah evakuasi. Zona prioritas untuk pencarian berada pada Teluk Kumai. Dalam peta gelombang, zona ini termasuk pada zona merah dengan keterangan dalam peta gelombang BMKG tersebut, warna merah berarti ketinggian gelombang mencapai 3-3,5 meter, sementara warna merah darah berarti tinggi gelombang mencapai 3,5 hingga 4 meter.
Tingginya gelombang tersebut tentu menjadi sebuah tantangan berat untuk tim pencari. Tetapi kabar baiknya adalah keadaan cuaca masih cukup bersahabat. “Saya berharap ramalan cuaca hari ini akan memberi waktu bagi kita. Pada siang malam lalu gelombang masih kurang bersahabat guna lakukan pencarian. Saat ini akan dilakukan dengan segera ketika kondisi cuaca masih memungkinkan bagi tim pencarian baik di laut, udara dan juga bagi penyelam,” terang Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo dari lokasi Gedung Basarnas, Jl. Angkasa, Kemayoran, di Jakarta Pusat, hari Jumat (2/1/2015) pagi.
Di lain sisi, Basarnas pun juga terus melakukan evakuasi serpihan dari pesawat AirAsia pada perairan kawasan Pangkalan Bun. Adanya serpihan tersebut menurut keterangan yang diberikan oleh Basarnas sebagai bukti kerusakan yang telah didapat oleh pesawat AirAsia. “Untuk barang bukti dimana kondisi dari pesawat mungkin berada dalam kondisi yang rusak berat sehingga bisa sampai terapung, kami menghimpun seluruh benda tersebut dari hari ke hari dan terus bertambah maka bukti yang kami dapati dapat membantu tim investgasi,” terang SB Supriyadi selaku Direktur Operasional Basarnas, hari Jumat (2/1/2015). Supriyadi juga sempat menambahkan bahwa semua temuan dari pesawat AirAsia akan dibawa menuju Pangkalan Bun. Dimulai sejak bagian pintu hingga ke bagian yang lain. “Serpihan benda tersebut segera kami bawa menuju Pangkalan Bun,” terangnya.
