Nasional Terhangat – Yatimin Tewas Di Tangan Anaknya
2 min read
Otopsi yang dilakukan terhadap Yatimin (43), warga asal Pakuran, Sruweng, Kab. Kebumen yang mana tewas lantaran dianiaya oleh 2 anak kandungnya sendiri, pada beberapa hari lalu sudah selesai dilaksanakan. Otopsi kepada jasad milik Yatimin tersebut dilakukan pada RSUD Margono oleh dr Zaenuri Sp.F di Purwokerto. Dalam hasil pemeriksaan dari luar, diketahui bahwa korban mengalami sejumlah luka lecet maupun goresan pada bagian dahi, hidung, pelipis mata, leher sebelah kanan serta lutut sebelah kiri. Selain itu, luka memar pada kedua daun telinga diketahi bahkan sampai menutupi bagian lubang telinga.
“Luka memar yang ada di kening serta kepala di bagian belakang,” terang Kasat Reskrim dari Polres Kebumen, Iptu Willy Budianto, pada wartawan lewat sambungan telepon, pada hari Senin (15/12/2014). Sedangkan untuk pemeriksaan bagian dalam, diketahui bahwa korban alami perdarahan otak dan kemudian menyebabkan korban tersebut meninggal dunia. “Kesimpulannya adalah korban mengalami kekerasan akibat benda tumpul serta pada akhirnya mengalami perdarahan otak. Melalui pengakuan dari kedua tersangka, diketahui bahwa keduanya teah memukul kepala korban hingga berkali kali, bahkan juga membenturkan kepala korban pada tembok,” akunya.
AKBP Faizal SH SI.K, Kapolres Kebumen mengatakan bahwa kedua tersangka ini diancam dengan pasal berlapis yaitu pidana KDRT yang menyebabkan korban meninggal. “Dan atau secara bersama-sama lakukan kekerasan dan mengakibatkan matinya seseorang seperti yang dimaksud pada pasal 44 ayat 3 UU no. 23 tahun 2004, juga pasal 170 ayat 2 serta 3 KUHP. Dan masing masing memiliki ancaman 15 tahun serta 12 tahun penjara,” terang Faizal. Kedua kakak beradik yakni S (19) beserta adiknya, SP (17), telah tega menganiaya sang ayah bahkan hingga meninggal dunia hanya lantaran sebatang rokok saja. Yatimin (43), telah mengambil 1 batang rokok S dan berujung cekcok ayah dengan anak.”Anaknya tak terima sebab rokoknya telah diambil korban. Kemudian S yang dibantu adiknya, SP aniaya korban sampai meninggal,” terang Iptu Willy. Aksi ini terungkap usai Kades Pakuran beserta warga melapor ke Polsek Kruweng mengadu terkait kejanggalan pada kematian Yatimin.
