Nasional Terhangat – Video Latihan Anak ISIS Dalam Bahasa Indonesia Segera Diblokir

Pihak Markas Besar Kepolisian RI segera memblokir tayangan video yang mempertontonkan gambar sosok anak ISIS yang dilatih untuk berperang serta memakai senapan. Dialog diantara orang dewasa sebagai pelatih serta si anak yang sedang dilatih pada video tersebut dilakukan dengan Bahasa Indonesia. Tentui saja hal ini menyebabkan kekhawatiran publik. “Kami segera kerjasama dengan pihak Kementerian Kominfo guna memblokir situs yang sudah menyebarkan video tersebut,” tegas Komisaris Besar Rikwanto, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri dari Mabes Polri, di Jakarta, pada Rabu (18/3).

Aksi penyebaran dari video ISIS itu, terang Rikwanto, termasuk dalam tindak pidana yang wajib ditindak dengantegas. “Itu adalah propaganda, sama halnya yang sudah dilakukan pada wilayah konflik semisal Nigeria, Vietnam serta Palestina,” papar dia. Rikwanto menambahkan, Pasal 29 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 terkait Informasi serta Transaksi Elektronik menyatakan melarang adanya penyebaran informasi dan/atau dokumen elektronik lain yang memuat ancaman kekerasan maupun bertujuan menakut-nakuti orang.

Kepolisian kini tengah menelusuri video itu lewat analisis Teknologi Informasi, yaitu melihat pada pakaian, senjata, bangunan, serta sosok orang yang dipajang pada video itu. “Ini juga belum pasti di Indonesia. Mungkin saja ini dari luar negeri. Yang kami lakukan adalah analisa secara mendalam demi melihat di manakah video itu dibuat serta siapa sosok anak yang ditampilkan ini,” kata Rikwanto. Video yang berdurasi 2 menit dan menunjukkan ada sekelompok anak yang dididik gaya militan ISIS tersebut beredar di internet.

Anak tersebut nampak sedang diajari bagaimana menggunakan senjata, lakukan bongkar pasang senapan, bela diri dan lain sebagainya. Di sela video, ada anak yang tengah ikut pelatihan militan dan ditanyai sang pelatihnya, “Nembak bisa?” “Bisa,” dijawab anak itu. “Bongkar pasang AK (AK-47) bisa?” ditanya lagi. “Bisa,” dijawab anak itu lebih mantap. Pihak Polri sebelumnya juga menyatakan bahwa Indonesia jadi negara target aksi rekrutmen ISIS. Militan radikal tersebut tak hanya menarget orang dewasa guna diajak bergabung, melainkan anak-anak pula.