Nasional Terhangat – Seluruh Pimpinan KPK Jadi Tersangka

Serangan yang ditujukan kepada Ketua KPK, Abraham Samad masih saja bermunculan. Terbaru adalah munculnya laporan yang menyebut seorang wanita memakai alamat sang Ketua KPK di Makassar untuk keperluan membuat paspor. Polisi kemudian memproses kasus tersebut sebagai tindak pemalsuan dokumen, sebab antara Samad serta wanita itu tidak memiliki hubungan keluarga serta tidak terdaftar pula pada kartu keluarga. “Pemeriksaan dlakukan tim penyidik dari Makassar guna membuat terang dari setiap laporan yang ada,” terang Irjen Budi Waseso dari Mabes Polri, hari Senin (2/2).

Diberitakan bahwa inisial wanita tersebut adalah FL, tetapi Budi Waseso sendiri masih merahasiakan terkait identitasnya. Menurut pendapatnya yang terpenting adalah menindaklanjuti kasus tersebut supaya jelas. “Itu nantinya penyidik yang tangani. Yang jelas berdasar pada laporan yang sudah kita terima segera kita tindak lanjuti semuanya. Kemudian akan kita pastikan apa ini nanti berhubungan dengan tindak pidana ataukah tidak. Namun yang jelas adalah saat ini setiap laporan sedang kami tangani,” ujar jenderal berbintang dua tersebut.

Budi pun merahasiakan siapakah pihak yang sudah melaporkan kasus menyangkut Abraham Samad tersebut. Ia mengatakan tidaklah penting siapapun yang melapor, tetap akan diproses. Bareskrim juga siap untuk memanggil FL bila memang nantinya diperlukan. “Kita juga sudah koordinasi bila diperlukan untuk dipanggil, tim di sini juga siap,” pungkasnya. Di lai sisi, Frederick Yunadi, selaku pengacara Polri serta Komjen Budi Gunawan (BG) menyatakan mendapat informasi asal internal Polri bahwa seluruh petinggi KPK telah jadi tersangka.

“Tiga lainnya adalah Adnan Pandu, Samad, serta Zulkarnaen yang sudah jadi tersangka. Saya sudah mendapatkan informasinya. Silakan cek di Kabareskrim,” kata Frederick, hari Senin (2/2/2015). Ia juga menyatakan bahwa penetapan tersangka tersebut tinggal tunggu waktu guna diumumkan ke publik. “Ini cuma masih belum diumumkan saja,” terang Frederick. Dia menegaskan sejumlah pimpinan KPK tersebut dilaporkan Adnan sehubungan dengan saham yang ada di Kalimantan, Zulkarnaen melalui aliansi masyarakat dari Jatim, sementara Abraham Samad dari LSM. Frederick menyebut pula bahwa pelapor ini melaporkan bukan lantaran adanya rekayasa melainkan kini mereka baru berani mengungkap usai ada kasus semacam ini.