Nasional Terhangat – Jutaan Upal Disita Dari Pengedar Malang
2 min read
Diberitakan bahwa pengedar upal (uang palsu) dari Malang diringkus oleh Satreskrim Polres Banyuwangi. Adalah Rudi bin Jito (31), lelaki yang akunya baru kali pertama beraksi tersebut ditangkap setelah membeli rokok memakai upal pada Desa Grogol, di Kec. Giri. Oleh tangan tersangka, turut diamankan upal sejumlah Rp 18 juta. Selain halnya mengaku memperoleh upal tersebut dari Madura, si tersangka ini juga menyatakan bahwa upal sejumlah Rp 1 juta,dibelinya seharga Rp 400 ribu saja.
“Dapatnya (upal) asal Madura, untuk sejutanya saya beli Rp 400 ribu, bisa dapat untung Rp 600 ribu. Tapi itu saya pake buat membeli rokok saja,” kata Rudi ketika jumpa pers dari Mapolres Banyuwangi, pada Rabu (11/02/2015). AKBP Tri Bisono, Kapolres Banyuwangi pun menambahkan bahwa upal yang berhasil diamankan tersebut masuk ke dalam jenis premium. Sebab bila dilihat secara sepintas, penampilannya mirip dengan uang asli. Terdapat benang emas serta gambar pahlawan pad alembaran uang tersebut. Tetapi bila diamati lebih lanjut, kondisinya cukup kabur serta kertasnya halus tanpa ada serat khusus.
Saat ini pihaknya masih berupaya untuk mengembangkan peredaran upal tersebut, pasalnya diduga terdapat jaringan pelaku peredaran upal pada sejumlah daerah yang lain pada kawasan Jawa Timur. “Kita sendiri masih berupaya kembangkan kasus ini serta berkoordinasi bersama Polres pad akota lain yang juga terjadi kasus upal yang serupa,” lanjut Mantan Kapolres Jombang itu. Dalam melakukan aksinya pada wilayah Banyuwangi, si pelaku menggunakan modus dengan menyebarkan upal pada desa-desa dengan jalan membeli rokok pada warung serta kios kecil.
Untuk awal pemeriksaan, si pelaku mengaku telah membawa upal tersebut dari kawasan Madura sejumlah Rp 20 juta. Selain halnya upalbelasan juta, petugas polisi juga berhasil mengamankan uang asli sejumlah Rp 158.000, 1 unit HP, beberapa pack rokok serta sepeda motor yang dipakai pelaku untuk beraksi. “Diduga bahwa si pelaku ini telah berhasil menebar upal senilai Rp 2 juta,” tutupnya. Modus yang dilakukan pelaku ini tergolong modus lama namun masih saja pengelola toko kurang waspada terhadap upal ini.
