Nasional Terbaru – Kembali Aktif, Gunung Lokon Masih Siaga III
2 min read
Tercatat bahwa aktivitas vulkanik yang terjadi dari Gunung Lokon yang berlokasi di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kini meningkat kembali. Terhitung ada 40 gempa vulkanik yang terjadi pada tiap harinya. “Frekuensi dari kegempaan vulkaniknya yaitu fluktuatif tiap 6 jam. Dimana ada kalanya terjadi 16 kali atau 14 kali gempa. Jika dijumlah selama sehari ada di atas 40 kali guncangan gempa vulkanik dalam serta dangkal,” terang Farid Ruskanda Bina, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, pada Minggu (8/3/2015).
Peningkatan dari aktivitas vulkanis pada Gunung Lokon ini telah terjadi semenjak Jumat 6 Maret yang lalu. Farid juga mengatakan bahwa aktivitas kegempaan juga kembali meningkat sampai di atas 10 kali selama 24 jam dari batas normal yaitu 3 hingga 5 kali gempa tiap harinya. Walau begitu, menurut pendapat dia, sampai dengan saat ini status dri Gunung Lokon masih berada pada Siaga III dalam radius bahaya berjarak 2,5 kilometer dari titik kawah.
“Informasi tersebut kami sudah sampaikan pada pihak pemerintah kota, serta semoga bisa segera ditindakklanjuti sehingga para warga diberi pemahaman agar tak melakukan aktivitas pada radius bahaya, termasuk halnya kegiatan pendakian,” tegas dia. Farid juga sempat mengatakan dalam frekuensi kegempaan yang fluktuatif semacam ini, akan kecil kemungkinan guna menurunkan status menuju level lebih aman. “Intinya adalah kami akan terus lakukan evaluasi kepada kegempaan yang terjadi. Adanya frekuensi kegempaan yang terjadi tiap 6 jam ini kami sampaikan pada PVMBG Bandung. Mereka kelak yang dapat memutuskan terkait status dari Gunung Lokon ini layak untuk diturunkankan apakah tidak,” kata dia.
Usai meletus pada bulan September tahun yang lalu, seumlah kawah-kawah baru pun terbentuk pada rekahan yang tercatat sepanjang 200 meter menuju arah barat dari kawah utama milik Gunung Lokon. Berdasar keterangan yang didapat dari Farid, pada pertengahan Februari yang lalu aktivitas vulkanik dari Gunung Lokon ini juga sempat merangkak naik, meskipun frekuensi dari kegempaannya lantas menurun usai beberapa hari berlalu.
