Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Misteri – Kutukan Dari Prasasti Sangguran

2 min read

Bongkah prasasti Sangguran asal tahun 928 yang memuat kutukan saat ini kondisinya telantar di lokasi pekarangan rumah bangsawan Lord Minto di Hawick, Roxburghshire, perbatasan Skotlandia dengan Inggris. Sosok sejarawan Inggris bernama Peter Brian Ramsey Carey menjelaskan keluarga bangsawan Minto secara turun-temurun menerima kesialan sebab tak lekas memulangkan prasasti tersebut pada Indonesia.

 “Mereka telah mendapat sial berkepanjangan. Mereka kini sudah tak punya kediaman, habis dijual kepada Jepang, lalu terlilit hutang. Saya rasa bahwa harus ada pihak yang mengatakan dengan halus bahwa dengan jalan mengembalikan prasasti, maka nama keluarga akan baik, dan malapetaka bangsawan Minto pun dapapt diangkat. Jangan sembarangan terhadap barang pusaka,” kata Peter setelah sesi Curator’s Talk dalam pameran ‘Aku Diponegoro’ dari Galeri Nasional, di Jl Medan Merdeka Timur, kawasan Jakarta Pusat, pada hari Jumat (6/2/2015) lalu.

Selain itu, Peter pun sempat menunjukkan dokumen milik koleganya, sejarawan Inggris lain, Nigel Bullough 5 Mei 2005 silam tentang catatan kesialan serta kematian terhadap siapapun yang telah memindahkan Prasasti Sangguran alias Minto Stone tersebut.

Kiai Tumenggung Kartanegara, Bupati Malang alias Kiai Ranggalawe merupakan bupati yang memberi izin pemindahan prasasti tersebut dari wilayah asalnya, di Desa Ngandat, Malang. Beliau hidup hingga tahun 1820. Namun anehnya, berbeda dari para penerusnya, setiap ingatan lokal terkait Kiai Ranggalawe seakan terhapus. Malah makamnya pun juga tidak ada yang tahu.

Ada pula Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal Inggris wilayah Jawa sebagai orang yang bertanggung jawab penuh terhadap pemindahan tahun 1812 tersebut. Bullough menulis “TS Raffles, orang yang prinsipnya bertanggung jawab atas ‘gangguan Desa Sangguran’, mengalami sederet kesialan di tahun-tahun usai prasasti tersebut dipindahkan akibat kalimat kutukan dalam prasasti itu ‘sepanjang hidup, ia menderita”. “Sampai dengan hari ini, lokasi makam dari Raffles di Hendon tidak dapat ditemukan”.

Kemudian Sir Gilbert Elliot alias Earl Minto I, atasan dari Thomas Stamford Raffles penerima Prasasti Sangguran, pada akhirnya mengirimkan prasasti tersebut ke tanah Inggris. “Setelah 6 bulan mendapat batu tersebut, Lord Minto pulang ke Inggris dalam keadaan sehat. Selang berapa minggu, kondisi kesehatannya semakin memburuk lalu meninggal pada Stevenage 21 Juni, 1814 pada saat perjalanan menuju Skotlandia. Dia lantas dimakamkan pada Westminster Abbey,” ditulis oleh Bullough.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *