Media Indonesia – Sutarman Hari Ini Lantik Sebagai Kapolri Baru
2 min read
Hari ini akan menjadi sejarah Kepolisian Republik Indonesia dengan pelantikan sosok Kapolri baru yakni Sutarman. Sebelumnya Kapolri terpimpin oleh Jandral Timur Pradopo. Tanpa alasan yang jelas memang publik juga seperti tertipu oleh sikap Presiden Republik Indonesia , Susilo Bambang Yudhoyono yang berhentikan Kapolri dengan tanpa alasan jelas. Tapi itu tidak menjadi polemik panjang setelah DPR RI sebagai badan yang berhak memberikan keputusan legalkan penunjukan Sutarman sebagai Kapolri baru.
Tanggal 25 Oktober 2013 tepatnya pagi ini Sutarman akan lantik oleh Susilo Bambang Yudhoyono gantikan Jendral Timur Pradopo. Kabarnya memang Sutarman memiliki integritas dan kinerja sangat bagus untuk membawa lembaga Kepolisian Republik Indonesia lebih bagus. Dalam awal kegiatan sebagai Kapolri Sutarman juga sudah membentuk sebuah badan khusus yang akan mengungkap kasus korupsi. Ini akan bersinergi dengan KPK untuk membantu memberantas kasus Korupsi dan Suap yang sudah mengakar dalam bangsa ini.
Ini merupakan terobosan bagus yang sebelumnya tidak terfikirkan oleh Jendral Timur Pradopo. Banyak yang harus kerjakan oleh Sutarman ketika sudah terpilih nantinya. Partai Golkar yang sangat menyoroti kinerja Sutarman sangat harapkan kasus premanisme yang meraja bak air yang tidak pernah berhenti dari sumbernya dalam wilayah kinerja Polda Jakarta harus segera usai. Selain itu kasus premanisme untuk pelosok dan daerah juga harus mendapatkan perhatian serupa.
Tidak hanya itu Sutarman kabarnya akan reformasi dalam kubu Polri yang selama ini masih belum berpihak dalam kepentingan yang merakyat. Polisi masih menjadi musuh banyak kalangan yang berakibat fatal dengan beberapa kasus seperti penembakan polisi. Polri yang selama ini juga merupakan badan negara terkorup selain kasus beberapa badan kementerian lainnya memang membutuhkan sosok yang berani mengungkap kasus itu sampai turun kedaerah.
Mungkin itu salah satu tujuan Sutarman ciptakan densus anti korupsi dalam tuuh Polri. Kinerja 100 hari kedepan akan menjadi wacana publik akankah terjadi perubahan besar dalam sistem Polri dari Jendral Timur Pradopo menjadi kebijakan Sutarman. Sutarman sendiri akan menerima jabatan selama lima tahun seperti Polri sebelumnya.
