Indonesia Hari ini – Korban Geng Motor Bandung Ternyata Jago Debat
2 min read
Julius Timothy, yang tercatat berusia 20 tahun yang telah menjadi korban dari serangan brutal oleh kelompok yang diduga adalah geng motor Bandung, ternyata dikenal sebagai seorang siswa berprestasi di SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah.
“Ya saya memang ingat anaknya, dia itu anak yang baik,” tutur Andras Setyorini, Kepala Hubungan Masyarakat SMA Taruna Nusantara pada hari Kamis 24 Oktober 2013. ‘’Julius adalah siswa dari angkatan 19. Julius mulai masuk ke SMA Taruna Nusantara pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2011. Selama ia menjadi siswa, ia tergolong siswa yang cukup berprestasi. Salah satunya yang pernah ia torehkan ialah mejadi wakil dari SMA Taruna Nusantara dalam sebuah agenda debat siswa tentang pangan dimana acara itu digelar Universitas Soegijapranata Semarang pada tahun 2010-2011,’’ kata Andras
Menurutnya, setelah ia lulus dari SMA Taruna Nusantara, Julius lalu melanjutkan pendidikannya dengan mendaftar di Institut Teknologi Bandung. Ia menyatakan sangat kaget dengan sebuah kabar yang mengatakan bahwa mantan anak didiknya tersebut telah menjadi korban kekerasan yang telah dilakukan delapan orang sekaligus. Ia kemudian berusaha menghubungi beberapa alumni yang seangkatan bersama Julius dan teman lain yang belajar di ITB berkali-kali guna memastikan kebenaran dari kabar itu. tetapi tidak satu pun rekan Julius yang dapat dia hubungi.
Julius Timothy, saat ini tercatat sebagai salah seorang mahasiswa Teknik Geofisika ITB angkatan 2011, dilaporkan bahwa ia menjadi korban tindak perampokan dan penganiayaan oleh sekelompok orang tak dikenal yang diduga adalah geng motor di wilayah Jalan Cikutra Barat Kota Bandung pada Senin 7 Oktober yang lalu. Setelah ia sempat menang saat beradu fisik lawan empat orang yang menyerangnya, anak tentara itu akhirnya roboh setelah dikeroyok sejumlah delapan orang.
Beruntung nyawanya bisa diselamatkan warga yang mengetahui kejadian tersebut. Selain telah merampas motor milik korban, perampok pun membacok kepala, punggung, dan leher korbannya. Julius kemudian dirawat di RS Borromeus Bandung dan dipindahkan perawatannya ke RS TNI AL Mintoharjo Jakarta.
