Mancanegara Terkini – Gara-gara Anjing, Bocah 8 Tahun Didor

Seorang anak laki-laki yang masih berumur 11 tahun dari Tennessee, Amerika Serikat harus ditahan dengan tuduhan melakukan pembunuhan di hari Senin (5/10) kemarin usai menembak tewas seorang anak perempuan 8 tahun. Insiden ini terjadi lantaran sang korban tak mau memperlihatkan anak anjingnya pada anak laki-laki tersebut.

Seperti yang dilaporkan Reuters, Sheriff GW McCoig, Kepala Polisi Jefferson County menjelaskan bahwa anak laki-laki yang tak disebutkan namanya tersebut sempat mengobrol bersama 3 anak perempuan dari luar jendela rumah mobilnya di hari Sabtu (3/10) yang lalu. Kemudian anak laki-laki itu meminta salah satu anak perempuan itu untuk memperlihatkan anak anjingnya.

Lantaran permintaannya tidak dikabulkan, anak laki-laki itu mengambil senapan berburu dengan kaliber 12 milik sang ayah lalu menembak anak perempuan malang tersebut pada bagian dada. Anak laki-laki itu menembak dari dalam jendela rumah-mobil. Anak laki-laki itu lalu membuang senapan maut itu dekat tubuh korban. Korban adalah Maykayla Dyer, anak perempuan yang duduk di kelas 3 SD White Pine. Sedangkan sang pelaku ternyata masih dari sekolah yang sama namun sudah kelas 5.

Sheriff McCoig menyebutkan bahwa beberapa penasihat mengunjungi sekolah guna memberitakan berita duka dan mambantu untuk menasihati siswa yang lain. “Ini merupakan situasi yang sangat menyedihkan. Kami harap ini tak akan pernah terjadi kembali,” ujar McCoig. Ia menyatakan bahwa sang korban tak sadarkan diri usai ditembak lalu dinyatakan tewas saat dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan sang pelaku ditahan dalam rumahnya sendiri.

Insiden ini terjadi di lokasi taman yang jadi lokasi perhentian rumah mobil daerah White Pine, kota dengan penduduk sejumlah 2.200 orang, dengan jarak sekitar 68 km timur Knoxville, Tennessee. Pelaku lalu didakwa pasal pembunuhan tingkat 1 kategori remaja. Hakim dalam sidang penahanan di hari Senin kemarin memutuskan bahwa anak laki-laki tersebut harus ditahan pada fasilitas penjara remaja yang ada di Knoxville.

Pengadilan akan dilanjutkan pada 28 Oktober mendatang. Hakim akan memutuskan apakah sang bocah harus diadili sebagai remaja atau sebagai orang dewasa.