Liga Champions – City Butuh Modal Kejutan Ke Kandang Barca

Memang memutar kekalahan 1-2 pada leg pertama menjadi tugas yang tidak mudah bagi Manchester City untuk dilaksanakan dari kandang Barcelona. Walau begitu, Citizens pun dituntut untuk sanggup membuktikan mentalitas mereka sebagai sebuah tim besar serta memberikan kejutan di kandang lawannya itu. Dalam kondisi yang seperti ini, City memang setidaknya wajib menang dalam selisih sedikitnya 2 gol tanpa balasan demi bisa lolos menuju putaran perempatfinal. Jika tak begitu, maka City pun harus mau mengemasi koper mereka pada babak yang sama, seperti ketika dirobohkan Barca pada musim yang lalu.

Dan tentu saja skuat City tidak mau kembali mengalami nasib yang sama dan walau misi untuk lolos ini tergolong berat, hal ini harus mereka sanggupi sambil menjaga peluang dalam meraih piala yang tersisa di musim ini. Manuel Pellegrini, manajer City pun memerintahkan anak asuhnya agar tampil lebih ngotot lagi serta memperlihatkan mentalitas sebagai tim yang besar, bila memang Vincent Kompany Cs masih berniat bertahan di kompetisi tersebut.

Inilah yang dikatakan Pellegrini tidak terlihat pada leg pertama saat City benar-benar didominasi oleh Barca pada babak pertama sebelum akhirnya bangkit pada paruh kedua. Pertandingan lawan Bayern Munich serta AS Roma, ketika City membutuhkan kemenangan agar lolos pada fase grup, bisa menjadi motivasi bagi para pemain. “Mencoba lebih menguasai bola, betah di kotak penalti lawan, serta mencoba mencetak lebih banyak gol,” deskripsi Pellegrini tentang mentalitas tim besar.

“Saya tak setuju jika dikatakan bahwa taktik kami bermasalah sebab memainkan dua striker (pada leg pertama). Barcelona memainkan 3 striker, Real Madrid juga 3 striker,” sambung Pellegrini pada Telegraph. “Mungkin bermain 2 striker menjadikan kami bekerja keras guna merebut bola. Anda tak akan pernah sanggup menang dalam penguasaan bola ketika lawan Barcelona sebab mereka bermain memang demikian, namun kami harus menjadi lebih baik ketka menguasai bola serta kami harus lebih membahayakan, sebab mereka bermasalah dengan pertahanan. Lalu Anda juga harus bermain dalam intensitas serta kecepatan tinggi 95 menit serta sejak awal Anda haruslah berpikir yang penting ialah bagaimana kami bermain,” pungkasnya.