Kesehatan – Virus Lassa Serang Nigeria, Ratusan Orang Tewas

Jika di wilayah Amerika Latin saat ini sedang dihebohkan oleh wabah virus Zika, wabah lainnya yang tak kalah berbahaya melanda Nigeria. Negara yang terletak di Benua Afrika tersebut diserang oleh wabah virus Lassa. Wabah tersebut diketahui dapat berbahaya sebab memicu kasus demam berdarah yang tercatat sudah menewaskan hingga 100 pasien lebih dari Agustus 2015.

Berdasarkan data yang didapat dari pusat pengendalian penyakit di Nigeria (NCDC), diketahui sudah ada 175 kasus terkait demam Lassa tersebut, yang berupa demam berdarah namun dipicu karena infeksi virus Lassa. Jumlah ini juga meliputi sejumlah kasus yang telah terkonfirmasi maupun kasus yang masih berupa dugaan.

Tercatat sudah 100 orang meninggal dunia dikarenakan oleh wabah ini. Parahnya lagi, keberadaan korban juga tersebar di berbagai daerah, diantaranya di Abuja, Lagos, hingga ke 14 negara bagian yang lain. “Hingga hari ini, ada 19 negara bagian yang masih berusaha menindaklanjuti penularan, maupun memiliki dugaan kasus berstatus menunggu hasil laboratorium maupun kasus yang telah terkonfirmasi,” dituliskan pihak NCDC melalui pernyataan resminya dan dikutip oleh The Guardian, pada Minggu (7/2/2016).

Lembaga kesehatan Nigeria menjelaskan bahwa virus Lassa untuk saat ini sudah dapat dikendalikan. Akan tetapi dikhawatirkan adalah kondisi yang sebenarnya masih banyak kasus yang tak terlaporkan. Mewabahnya demam berdarah Lassa ini diumumkan tanggal Januari 2016, dimana kasus pertama tercatat pada Agustus tahun 2015. Pada tahun lalu, ada 12 orang dari total 275 kasus infeksi, tewas di Nigeria. Sementara pada tahun 2012, ada 1723 kasus infeksi disertai korban tewas mencapai 112 orang.

Umumnya di wilayah Afrika barat, jumlah dari kasus infeksi virus Lassa setiap tahunnya bisa mencapai 300.000 kasus dimana rata-rata terjadi 5.000 kematian. Seperti yang dikutip pada WHO.int, virus Lassa ini tergolong dalam keluarga arenavirus. Virus tersebut ditularkan pada manusia antara lain lewat kotoran tikus. Sedangkan untuk penularan orang ke orang dapat terjadi khususnya pada lingkungan rumah sakit yang lemah dalam hal kontrol infeksi.