Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kapolda Diminta Mengevaluasi Jajaran Di Polres Tangsel

2 min read

Kapolda Diminta Mengevaluasi Jajaran Di Polres Tangsel – Indonesia Police Watch atau IPW meminta Kapolda Metro Jaya, yakni Irjen Pol M. Fadil Imran untuk mengevaluasi kinerja dari jajaran Polres Tangerang Selatan sampai Polsek Pondok Aren.

Ketua Presidium IPW, yakni Neta S. Pane mengatakan bahwa jajaran Polres Tangsel, khususnya Polsek Pondok Aren sering keteteran untuk mengungkap kasus kriminal yang telah terjadi di daerahnya.

Kepolisian sektor itu kesulitan dalam mengungkap kasus pembegalan kepada kolonel TNI Angkatan Udara, yakni Ridwan Gultom ketika bersepeda di daerah Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.

‘’Sebenarnya tidak hanya pada kasus begal ini saja, Polisi terlihat kuwalahan di Tangerang Selatan dalam banyaknya kasus begal payudara ataupun kasus kriminal lainnya,’’ tutur Neta pada Minggu, 22 November 2020.

Maka dari itu, Neta mengatakan, bahwa Fadil Imran yang baru didapuk menjadi Kapolda Metro Jaya diminta mengevaluasi kinerja dari anak buahnya dalam menangani kasus di Tangerang Selatan.

Langkah tersebut diharapkan supaya Polres Tangerang Selatan ataupun Polsek Pondok Aren dapat bekerja lebih baik saat menyelesaikan kasus yang masih tersendat.

‘’Irjen M. Fadil selaku Kapolda Metro Jaya perlu mengevaluasi terhadap kinerja jajaran Kapolres Tangsel dan juga para kapolseknya supaya bisa promoter,’’ ujar dia.

‘’Setelah dievaluasi, kemudian dilakukan supervisi. Supaya kasus-kasus bisa segera terungkap serta tidak menjadi tanda tanya untuk publik,’’ sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Polsek Pondok Aren masih terus menyelidiki kasus begal yang telah dialami oleh Kolonel TNI AU, yakni Ridwan Gultom ketika bersepeda.

Aksi tersebut terjadi di Bintaro, Tangerang Selatan, minggu lalu.

‘’Belum ada perkembangan, saat ini masih dalam penyelidikan,’’ ucap Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, yakni AKP Sumiran ketika dihubungi pada Sabtu, 21 November 2020.

Sumiran menjelaskan bahwa anggotanya sudah memeriksa beberapa kamera CCTV yang dipasang di sekitar lokasi.

Tetapi, tidak ada rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi dari pembegalan tersebut.

Hal itu menyebabkan polisi kesulitan dalam melakukan penyelidikan guna menangkap pelakunya.

‘’Kesulitan karena tidak tergambar serta tidak tercover aksi begalnya dengan kamera CCTV,’’ ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *