Kabar Teknologi Dalam Negeri – Indonesia harus dapat swasembada di negeri sendiri bukan impor terus

Dalam seminar baru ini yang hadiri oleh banyak lulusan dari Institut Teknologi Bandung bidang teknoligi mesin terutama soroti tajam dengan kondisi Indonesia saat ini. Karena barang impor yang terus menggerus pasar nasional yang membuat produksi berbagai teknologi mesin asli Indonesia mulai punah termakan waktu di tanah kelahirannya sendiri. Dari isi pokok seminar tersebut para sarjana alumni dari ITB inginkan pemerintah mendukung beberapa program mereka untuk bangkitkan teknologi permesinan dalam negeri yang niscaya mampu memenuhi kebutuhan pokok dalam negeri sendiri.

Kekhawatiran itu datang karena Indonesia sudah lama terkenal sebagai negara konsumen yang memiliki tingkat konsumsi teknologi bidang permesinan sangat tinggi dalam kawasan Asia. Itu yang harusnya menjadi peluang industri lokal menjadi raja di negerinya sendiri bukan malah sebaliknya. Hasil ini sangat berat terjadi karena beberapa aspek yang terjadi dari kerja sama Internasional dengan beberapa negara penyuplai mesin terbanyak terutama Jepang dan China.

Tapi sewajarnya barang impor dapat tertekan atau dibatasi tidak harus konsumsi 100 persen dari impor jelas salah satu pembicara Ahmad Rizal. Sebab Indonesia sendiri dengan potensi SDM saat ini terbukti mampu untuk 80 persen mencukupi kebutuhan teknologi bidang mesin dalam negeri. Untuk itu harus ada kesinambungan agar warga sendiri menjadi sejahtera jika ini berjalan dengan gamblang serta dukungan pemerintah dan para menteri negara dalam bidang tersebut.

Peran Indonesia sangat besar terutama dalam kawasan regional ASEAN. Jika dapat menjadi produsen di negeri sendiri dan mampu melakukan sejumlah impor kenapa harus memperbanyak impor yang mempersulit ekonomi negeri sendiri. Untuk itu kedepan para ilmuan dan teknopat dari ITB ini akan segera membangun sebuah maha karya untuk bisa produksi secara masal agar kebutuhan dalam negeri tercukupi dengan bagus tanpda harus impor dengan jumlah sangat besar.

Ini dapat memberikan pembelajaran jika indonesia harus mampu kembali swasembada seperti jaman dahulu ketika jaman – jaman teknologi tengah berkembang. Selain itu SDM lokal juga tidak kalah dengan ilmuan dari luar negeri untuk pengoperasian hasil bumi di Indonesia.